suara-publik.com skyscraper
suara-publik.com skyscraper

05 Februari 2021, Alat ‘GeNose C19’ Digunakan di Stasiun & Terminal Bus di Indonesia

avatar suara-publik.com
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meninjau langsung penggunaan alat GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Minggu (24/1/2021)
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meninjau langsung penggunaan alat GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Minggu (24/1/2021)
suara-publik.com leaderboard

JAKARTA (Suara Publik)-Pemerintah Indonesia berencana menggunakan sampel napas, GeNose sebagai alat deteksi Covid-19 untuk digunakan di seluruh Stasiun Kereta Api (KA) dan Terminal Bus di Indonesia, pada tanggal 5 Februari 2021. Hal itu dikatakan, Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi, Minggu (24/1/2021) di Terminal Kampung Rambutan.

“Alat pendeteksi Covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada ini, sudah mendapat persetujuan edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Satgas Penanganan Covid-19. Moda KA diterapkan secara wajib (mandatory) pada tanggal 5 Februari 2021. Sedangkan angkutan bus tidak wajib, tapi dilakukan pengecekan secara random menggunakan GeNose, yang dimulai di Pulau Jawa terlebih dahulu,” tegas Budi Karya Sumadi, kemarin.

Budi Karya Sumadi menegaskan,  minta Dirjen Perhubungan Darat segera koordinasi dengan para Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) di seluruh Indonesia.

“Jika nanti saatnya dilakukan pengecekan secara acak dan seseorang dinyatakan positif maka yang bersangkutan tidak dibolehkan untuk berangkat. Kita ingin semua masyarakat tertib dan membantu pemerintah untuk menjaga protokol kesehatan dengan baik,” ujarnya.

Terkait dipilihnya moda transportasi kereta api dan bus untuk pertama kali menerapkan tes Covid-19 menggunakan GeNose, karena harga tiket pada rute tertentu lebih murah daripada pengecekan tes Covid-19 melalui Rapid Antigen atau PCR Test.

“Karena kereta api ada jarak-jarak tertentu, katakan Jakarta-Bandung Rp 100 ribu, kalau mesti antigen Rp 100 ribu lagi itu mahal, apalagi tarif bus yang lebih murah lagi, ada yang cuma Rp 40 ribu-Rp 50 ribu,” tutur Budi Karya Sumadi, kemarin.

Budi Karya Sumadi menerangkan, GeNose harganya Rp 20 ribu. “Apalagi kalau nanti dengan skala besar bisa lebih murah menjadi Rp 15.000, jadi lebih terjangkau. Kami sudah pesan 200 unit untuk 44 titik stasiun di seluruh Jawa dan Sumatera,” tambah Budi Karya Sumadi, kemarin. Sementara itu Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, terminal pertama yang akan menggunakan GeNose adalah Terminal Pulo Gebang.

“Dan secara bertahap kita sudah pesan 100 alat GeNose yang akan segera kita distribusikan ke daerah-daerah,” tutup Budi Karya Sumadi. (dwi)

Editor : Redaksi

suara-publik.com skyscraper