suara-publik.com skyscraper
suara-publik.com skyscraper

APPSI Pusat Segera Selesaikan Kasus Pasar Babat

avatar suara-publik.com
suara-publik.com leaderboard
Jakarta, Suara-Publik -Kisruh penggusuran pasar babat menuai konflik yang berkepanjangan, bahkan sempat mencekam pada saat para pedagang pasar mengadakan aksi demo memblokir jalan-jalan protokol dan kantor Bupati. Berbagai upaya telah dilakukan oleh para pedagang pasar babat dan mengadukan hal tersebut ke DPR RI,KPK,KOMNAS HAM dan Dewan pers. Bahkan telah dibuat kesepakatan secara tertulis pada Hari Rabu (21/12/ 2011) antara pedagang dengan Pemkab Lamongan dihadapan anggota DPR RI dari Dapil X Jawa Timu. Saat mengadakan kunjungan kerja, Namun sampai berita ini diturunkan belum ada tindak lanjut dari Bupati Lamongan sebagai pihak pertama atas pembangunan pasar tersebut.

Sebagai Putra Daerah asal Lamongan Miftah Zaeni Sekertaris Yayasan Pondok Pesantren Darul Hikmah asal dari Desa Gumantuk Kecamatan Maduran, terketuk hatinya untuk turut serta memperjuangkan tuntutan dari para pedagang yang terzolimi karena menurutnya pembangunan pasar tersebut sarat dengan berbagai kepentingan dan bukan semata-mata untuk kesejahtraan para pedagang pasar babat. Miftah datang dari Lamongan ke Jakarta untuk bertemu langsung dengan Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APSSI) Prabowo. Sebelumnya miftah menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prof DR Suhardi SH untuk minta rekomendasi supaya bisa bertemu langsung dengan Prabowo. Tapi Suhardi menyarankan untuk menghadap Sekjen APPSI Pusat  Ngadiran,untuk penyelesaian kasus pasar Babat.

Dengan bermodalkan tekad dan keberanian Miftah Zaeni yang didampingi Humas Paguyuban Putra Asli Lamongan (PUALAM) Amin Santoso mendatangi Sekjen APPSI yang berkantor di kantor Koperasi Pasar Blok A Kelurahan Pulo Jalan Kubis 1 No 39 Jakarta Selatan.Dalam pertemuan tersebut Ngadiran didampingi oleh Sekretaris Eksekutif Mujiburohman.Miftah menyampaikan kepada Nagdiran bahwa dirinya tidak mempunyai kepentingan apa-apa baik itu dengan APPSI dan para pedagang,"saya berjuang hanya karena hati nurani,saya tidak ada di pihak mana pun,karena saya merasakan dan melihat betapa kisruh pasar Babat ini sarat dengan berbagai kepentingan,yang hanya mengambil keuntungan diatas penderitaan para pedagang yang jumlahnya sekitar 2339 orang,saya datang ke Jakarta karena APPSI baik itu dari Lamongan dan Provinsi tidak bisa meluruskan permasalahan ini,"ungkapnya.

"Maka saya pikir lebih baik  APPSI Babat ini dibekukan dulu,karena mereka tidak bisa mewakili suara 2239, para pedagang pasar,"katanya.Masih dikatakan Miftah,"jadi atas dasar arahan dari Ketua Umum Gerindra Pa  Suhardi,saya di suruh menghadap dulu ke Sekjen APPSI untuk menyampaikan aspirasi para pedagang yang tidak terwakili oleh APPSI Babat,saya mohon agar ini segera ditindak lanjuti agar tidak berlarut-larut menjadi konflik horizontal yang berkepanjangan,dan jika Sekjen tidak bisa mengambil sikap atau tidak bisa menindak lanjuti permasalahan pasar Babat, maka saya akan langsung mengahadap Prabowo,dengan jalur yang sudah kami siapkan"tutur Miftah.

Pada kesempatan yang sama dikatakan oleh Sekjen APPSI Ngadiran bahwa dirinya tidak akan langsung bisa mempertemukan dengan Ketua Umum APPSI Prabowo,"saya rasa ini kan hanya soal komisariat dan itu tidak perlu langsung ke pak Prabowo, kecuali itu masalah yang dianggap urgent, malu saya jika ini langsung dibawa ke Pa Prabowo. Karena pada hari ini Kamis (19/01) saya sudah menerima berkas tentang keluhan pedagang pasar Babat,maka dengan secepatnya dan segera,akan kami telusuri semua,dan segera akan kami tindak lanjuti,"kata Nagdiran.

Ngadiran mengurai kasus pasar Babat bahwa ada salah satu rentenir yang bermain disana,"ini saya dengar juga ada salah satu rentenir yang bermain disana dan saya juga heran kenapa bisa begitu?karena menurut informasi rentenir tersebut telah mendanai para pedagang pasar untuk melakukan,"kata Ngadiran.

Ditambahkan oleh Sekertaris Eksekutif Mujiburohman, yang sepertinya enggan membahas tentang permasalahan kasus pasar Babat,"wah ini memang sudah benar-benar tidak sehat,kalau saya berpikir sebenarnya ada atau tidak APPSI di Babat sana, tidak menjadi masalah untuk APPSI Pusat,"jelas Muji sapaan akrab untuknya.Tetapi ketika ada permintaan untuk pembekuan sementara pengurus APPSI Babat dirinya tidak mengiyakan namun Muji akan tetap membicarakan permasalahan APPSI Babat sesuai dengan yang tertera dalam perjanjian secara tertulis.Dan Muji pun menambahkan bahwa di APPSI Pusat pun sedang terjadi konflik internal.(Hesty/Amin).       

    

Editor : suara-publik.com

suara-publik.com skyscraper