suara-publik.com skyscraper
suara-publik.com skyscraper

Bambang suryo Darmo: Bupati Lamongan Bergaya Feodal

avatar suara-publik.com
suara-publik.com leaderboard

Jakarta, Suara-Publik.com - Carut marut kasus  yang terjadi di wilayah kabupaten lamongan, tidak lepas oleh kebijakan bupati yang dirasakan oleh masyarakat lamongan. Baik di lamongan maupun warga Lamongan di perantauan seluruh nusantara  Bupati  terkesan tidak memperhatikan kepentingan warganya dan  memberi rasa keadilan. Hal tersebut yang menjadikan sekitar 20000 masyarakat asal kabupaten Lamongan Sejabodetabek turut berpartisipasi atas nasib saudara mereka  asal kecamatan  Babat, yang diduga  mengalami penindasan dan mencari keadilan di jakarta beberapa waktu lalu.

           

            Mereka prihatin, sejak kepemimpinan Bupati Fadheli  belum banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh masyakat. Baik diperantauan maupun di lamongan sendiri, masih hangat dalam pikiran kita tragedi  pengusuran yang terjadi di pasar babat kabupaten Lamongan. Kini muncul pengaduan dari warga korban intimidasi serta dugaan perampasan tanah milik warga Mantup oleh oknumsuruhan PT.Kebun Tebu Mas yang nota bene anak perusahaan PT Sugar Labinta. Menurut kabar di lapangan tanah-tanah itu akan dibangun pabrik gula, sementara pihak investor swasta berasal dari inggris

                Sebagai warga perantauan asal kabupaten lamongan  Paguyuban Putra asli Lamongan (Pualam) , mendapat pengaduan beberapa  kasus tersebut merasa gerah. Lalu mereka(Pualam) bermusyawarah serta memberi dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung (partisipasi). Hal tersebut diatas seperti yang diungkapkan oleh wakil ketua Pualam Bambang Suryo Darmo, disela sela  pertemuuan perwakilan korban gusuran pasar Babat dan kasus Pabrik Gula Mantup dijakarta. "kami sebagai warga asli lamongan turut prihatin  akan nasib saudara kita, kenapa bupati sekarang kok bergaya Feodal dan tidak bisa mencontoh para bupati terdahulu. Coba bangun komunikasi terjalin dan bisa mensejahterakan masyarakat, bukan justru membikin sengsara. Untuk pasar Babat dibangun apa lagi? coba berkaca diri, Plaza Lamongan sendiri seperti apa? papar bambang.

Lebih lanjut Bambang menjelaskan, kasus Pabrik Gula di Mantub, kebijakan Bupati kayak Kompeni jaman baru. Kalau mau bangun siapkan dulu lahannya yang miliki aset pemda lamongan bukan merampas milik para petani.

                masih menurut bambang ,'"seharusnya Bupati bisa bersifat arif dan bijaksan bukan hanya karena kepentingan lalu mengorbankan rakyatnya. Sudahlah kalau gaya kepemimpinan bupati seperti ini terus sebaiknya suruh mundur saja. Buat apa punya bupati bergaya Feodal seharusnya Fadheli sadar dia bisa jadi bupati karena siapa, toh rakyat yang pilih. Jadi jangan khianati kepercayaan rakyat ."ujar wakil ketua Pualam Bambang suryo Darmo

                Hal senada diungkapkan ketua Paguyuban Arek lamongan jaya(ARELA JAYA) Mat Lai mengatakan masyarakat perantauan di Jakarta bisa merasakan dan turut prihatin akan nasib saudaranya di lamongan akan kedua kasus tersebut serta yang terjadi lainya, mudah mudahan Bupati lamongan terketuk hatinya dan masih punya hati nurani. Agar bisa melanjutkan pembangunan di kabupaten lamongan secara arif dan bijaksana.ungkap Mat Lai(Amin santoso)

 

 

Editor : suara-publik.com

suara-publik.com skyscraper