Surabaya, suara-publik.com. - Mendekati Pilwali kota Surabaya, konstelasi politik bergerak Dinamis. Belum ada satupun pasangan calon Walikota dan Wakilnya berjalan mulus.
Selama ini banyak parpol di Surabaya yang merapat kepada Machfud Arifin. Bahkan Nasdem dan PKB sudah bergerak membentuk tim pemenangan ditingkat Kelurahan dan RT RW. Sementara PDIP hingga kini berkutat pada calon yang berpeluang untuk bisa memenangkan Pilkada yang rencananya bergulir Desember 2020.
Tarik ulur dukungan pun dinamis. Namun isu berkembang di Surabaya berbeda dengan di Jakarta. Menurut seorang wartawan politik di Jakarta belum ada calon Walikkota yang signifikan mendapat dukungan dari DPP Partai seperti yang beredar di Surabaya.
Begitu juga dengan Calon independen yang banyak dipermasalahkan karena memiliki dukungan misterius. Tinggal menunggu hasil Verifikasi Faktual dari KPU. Yang telah menugaskan PPS didampingi Panwaslu dikampung kampung.
Joko Wiyono(Jokowi) namanya jadi perbincangan di Jakarta sebagai kuda hitam calon Walikota Surabaya. Menurut sumber yang layak dipercaya, banyak partai besar yang melirik Joko Wiyono.
Saat suara-publik.com menghubungi Joko Wiyono via WA terkait kans untuk mendapat rekom dari Partai Politik. Joko Wiyono tidak ingin mengecewakan partai pengusungnya. Dia akan mebdarma bhaktikan jiwa raganya untuk membangun perekonomian kota Surabaya semakin meningkat.
Bahkan dikawasan yang selama ini dilupakan oleh para pemimpin sebelumnya. Yakni membangun fisik dan ekonomi serta kesehatan di kawasan kumuh dan padat penduduk. "Saya di dilapangan sudah 20 th pak. Jadi tahu keluhkesahnya kalangan bawah pak kus ......saya mau bangun sby ....mulai dari pinggiran yang terkenal kumuh mau saya perbaiki ekonominya sama kesehatan nya pak kus" kata kuda hitam Pilwalkot Surabaya via WA.
Masih Joko Wiyono, Dirinya juga mengutamakan pendidikan dan kesehatan. untuk Pukesmas di usahakan 3 shift hingga malam hari. Hal itu dilakukan agar keadilan bidang kesehatan merata. Biar kalangan menengah ke bawah kalau berobat gampang dan sudah tersedia tenaga medis maupun obat-obat an di Puskesmas terdekat, tutupnya.
Editor : Redaksi
