suara-publik.com skyscraper
suara-publik.com skyscraper

Cerbung. Sajak Kata Rindu Bag. 1

avatar suara-publik.com
suara-publik.com leaderboard

Penulis : Ernawati.

Bagian: Pertama

Satu tahun mengenalmu, Pada paragraph ini aku mencoba beranikan diri menuliskan beberapa topik yang isinya adalah “kamu”. Aku mulai merapikan isi kepala dan menyelaraskan dengan hati, memusatkan focus dengan setiap huruf yang akan aku tulis pada paragraph ini. Agar sebisa mungkin semuanya rapih dan menarik.

Seperti perasaanku untukmu “misalnya”. Yahh, salah satu topik yang akan aku tuliskan disini adalah tentang perasaanku padamu yang tidak aku tau pasti waktu tepat tentang perasaan ini.

Disini, aku ingin menulis banyak hal tentang mu. Tentang bagaimana lucunya kita bertemu, tentang aku yang tak bisa berhenti mengagumimu. Tentang jutaan hal kecil yang membuatmu “sempurna dimataku”.

Tentang diriku sendiri, yang percaya bahwa kamu adalah hadiah “terbaik” dari perjalanan Panjang kemarin. Yaa, perjalanan Panjang yang aku kira akan terus berlanjut tanpa harus menemukan titik akhir kecuali kematian. Nyatanya aku keliru, semua jauh berbeda dari segala persepsi yang aku kira. Kamu tidak selamanya, sementara.

Ternyata benar kamu hanya di hadirkan untuk sekedar berkenalan selebihnya hanya aku yang berimajinasi. Kamu hanya moment tanpa komitmen, dan aku adalah harapan tanpa kepastian. Tentang kamu, ntah mengapa satu hal yang segera hadir dalam benak adalah “rindu”. Yah, aku merindukanmu. Ntah kamu, atau moment yang berhasil kamu berikan. Yang aku tau semua tentangmu aku rindu. Mengganggu yang membuat candu. Aku suka. tidak apa-apa, meskipun sedikit mengusik ketenangan ku.

Hmm, aku tau semua ekspetasiku tidak akan berujung pasti. Melihat dari kita yang pernah saling kini menjadi asing, dan dari semua ini hanya satu pertanyaan yang sangat ingin aku pertanyakan. Yah,, lagi-lagi tentang kenapa. Kenapa kita seperti ini, kenapa kita menjadi asing, kenapa menjauh, kenapa kamu tidak lagi seperti dulu, kenapa kamu berhenti menjadi dirimu yang aku kenal dulu, dan tentang kenapa lainnya yang aku tidak berani untuk tanyakan.

Semua tentang Kamu singkat tapi sangat melekat, tolong bantu aku mencari cara agar rasaku tidak berkelanjutan. Agar harapku tak berlebihan, agar semua tentangmu bisa aku ikhlaskan. Agar mengingatmu tak lagi menjadi beban yang menimbulkan kerinduan. Agar semua Kembali tenang, Kembali menjadi hal biasa yang tak lagi aku idamkan. Bersambung

Editor : Redaksi

suara-publik.com skyscraper