suara-publik.com skyscraper
suara-publik.com skyscraper

DPRD Pertanyakan Program Pendampingan Yang Doble Job di Bondowoso.

avatar suara-publik.com
Foto: Para Pendamping Program RTLH.
Foto: Para Pendamping Program RTLH.
suara-publik.com leaderboard

Laporan Redaksi.

BONDOWOSO, (Suara-Publik.Com) - Carut marutnya program rumah tidak layak huni (RTLH) di Bondowoso tahun tidak lepas dari peranan pendamping yang selama ini dianggap membantu masyarakat. Namun faktanya para pendamping hanya sebagai alat pemerintah.

Bahkan, bisa dipastikan masyarakat penerima manfaat banyak tidak mengenal pendamping, sehingga patut diduga dengan adanya pendamping hanya membuang anggaran yang mencapai miliaran rupiah. Yang lebih fatal lagi, banyak pelaku pendamping memegang kegiatan di beberapa program atau berperan ganda atau doble job, sehingga mereka menerima gaji doble baik dari APBD, APBD Provinsi dan APBN. Akibatnya, masyarakat menjadi korban.

Wakil Ketua DPRD Bondowoso, Andy Hermanto, mengakui jika dirinya sudah mendengar terkait pendamping yang doble dampingan. Bahkan ia berencana untuk berkoordinasi dengan Pemkab Bondowoso untuk memastikan benar dan tidaknya banyak pendamping yang doble pendampingan. "Sebetulnya sudah lama saya mendengar kabar itu, tapi kita belum sempat membicarakan masalah itu dengan teman-teman di DPRD," kata Andi Hermanto.

Menurutnya, jika kabar itu benar, maka itu merugikan pemerintah, karena menerima gaji doble dari anggaran pemerintah. Sebetulnya adanya pendamping itu bagus, untuk memfalitasi masyarakat. Tapi, nampaknya tidak seperti yang diharapkan.

"Oleh karena itu, saya minta Kepada Dinas terkait yang ada pendampingannya untuk mengevaluasi kembali para pendamping,"imbuhnya.

Editor : Redaksi

suara-publik.com skyscraper