suara-publik.com skyscraper
suara-publik.com skyscraper

Gerabah Pasuruan Mulai di Tinggal Pembeli, Pengrajin Tinggal Beberapa Gelintir

avatar suara-publik.com
suara-publik.com leaderboard

Pasuruan (Suara Publik)  Kerajinan jenis gerabah yang memakai bahan baku utama berupa tanah liat, yang berada di kawasan Kelurahan Petahunan dan Randusari kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan mulai ditinggalkan pembeli.

 

Gerabah yang biasa digunakan sebagai alat memasak di dapur seperti Cobek, Kendi tempat air minum, Alu untuk tempat alat memasak di tungku saat ini hanya diproduksi oleh segelintir perajin karena sepinya permintaan.

 

"yang laku hanya cobek saja itupun ramainya waktu peringatan Maulid Nabi Mukhammad S.A.W saja. Sedangkan kendi dan Alu dibuat hanya saat ada pesanan, " Tutur Mak Ijah perajin gerabah di Kelurahan Petahunan Kota Pasuruan, ( 31/4).

 

Proses pembuatan gerabah selain menggunakan tanah liat yang dicampur dengan pasir halus dan sekem ( limbah dari pengolahan padi saat digiling menjadi beras) Juga sangat bergantung pada cuaca.

"kalau hujan, Kami berhenti produksi karena gerabah akan rusak bila tidak kering, " Tambah Mak Ijah yang mengaku sudah 40 Tahun menjadi perajin gerabah.

 

Hasil kerajinan Gerabah khas kota Pasuruan saat ini hanya mampu memenuhi pasar lokal kota dan kabupaten Pasuruan dengan harga dikisaran 3000,- rupiah. (dyt)

Editor : suara-publik.com

suara-publik.com skyscraper