suara-publik.com skyscraper
suara-publik.com skyscraper

GPRS Minta Perda Pergantian Nama, Dicabut.

avatar suara-publik.com
Foto: GPRS saat demo di Pemkot Surabaya.
Foto: GPRS saat demo di Pemkot Surabaya.
suara-publik.com leaderboard

Laporan: Achmad.

Surabaya Suara Publik.com, Perubahan Nama Jalan Dinoyo yang diambil beberapa kilometer menjadi Jalan Sunda dan Jalan Gunungsari yang dipotong beberapa Kilometer menjadi nama Jalan Prabu Siliwangi yang telah disetujui oleh DPRD Surabaya waktu Paripurna pada Sabtu lalu tanggal 11/08/2018.

Pergantian nama tersebut, kini menjadi polemik berkepanjangan.

Perubahan nama Jalan tersebut atas Permohonan dari Walikota Surabaya kepada DPRD Surabaya, dengan usulan dari Gubernur Jawa Timur dengan dalih Harmonisasi Budaya Jawa Timur Dan Jawa Barat, sehingga pihak DPRD Surabaya selaku penerima permohonan dari Walikota membentuk Pansus(Panitia Khusus) dalam mengkaji permohonan tersebut.

Lalu usulan itu di sah kan saat Paripurna Dewan sehingga menjadi Perda(Peraturan Daerah)untuk segera direalisasikan.

Gerakan Peduli Rakyat Suroboyo(GPRS) yang terdiri dari berbagai element masyarakat pecinta Sejarah, mengawal dan menyatakan menolak atas Perda tersebut. Hal ini diketahui disaat Siang tadi(16/08/18) GPRS melakukan aksi lanjutan di Balai Kota Surabaya. Sebelumnya, beberapa waktu lalu aksi di Gedung Dewan Perwakilan Daerah Surabaya, dengan mengusung tema yang sama yakni, Menolak Perda Perubahan Nama Jalan Dinoyo dan Jalan Gunungsari Surabaya".

Kami sudah mencari data dan informasi apapun tentang sejarah yang menjadi harmonisasi Budaya, katanya adanya usulan atas dasar mengenang peristiwa perang Bubat, namun tidak ada selembar kertaspun yang menulis terkait Perang Bubat tersebut. Atau hanya akal akalan Gubernur saja dalam mencari sensasi karena sebentar lagi akan habis masa jabatannya",ujar Yanto dalam orasinya, selaku perwakilan dari GPRS.

"Kami tidak rela dirubah namanya, meskipun hanya sejengkal di jalan tersebut, karena sepanjang Jalan Dinoyo dan Jalan Gunungsari mempunyai nilai Historis tersendiri, banyak peristiwa yang terjadi disepanjang jalan itu yang seharusnya masuk dalam Cagar Budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.

Mengkaburkan Sejarah sama dengan Pengkhianat Bangsa", ujar Nano dalam orasi lanjutan. "kami akan terus melakukan aksi, tujuannya menolak hasil Perda tanpa nego", ujar Andre selaku Koorlap aksi tersebut.

Disaat terjadi aksi, di Balai Kota Surabaya terdapat juga gladi bersih untuk upacara Kemerdekaan yang akan dilakukan esok, gladi bersih tersebut melibatkan siswa SD sampai SMA mewakili Surabaya(Ach)

Editor : Redaksi

suara-publik.com skyscraper