suara-publik.com skyscraper
suara-publik.com skyscraper

Kasus Bantuan BNPB 2009 Rp.14.8 miliar masih Proses Hukum, Bantuan BNPB 2011 "Mengalir"

avatar suara-publik.com
suara-publik.com leaderboard

Dr.H.Syamsul Maarif Kepala BNPB: Persoalan tanggung jawab urusan Pemerintah Kabupaten Bondowoso, BNPB hanya membantu sesuai dengan kebutuhan yang diajukan oleh BPBD Bondowoso

BONDOWOSO- Dr.H.Syamsul Maarif, Kepala Badan Nasional Penanggulanngan Bencana (BNPB) senin (12/12/11) melakukan sidak terkait kesiap siagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso.

Kunjungan kerja Kapala BNPB ke Kabupaten Bondowoso ingin melihat secara langsung menanggulangi bencana di musim penghujan tahun depan. Selain memberikan ulasan terkait bencana, Syamsul Maarif juga memberikan bantuan makanan siap saji dan rencana bantuan dana sebesar Rp.6,4 miliar kepada Kabupaten Bondowoso.

Namun, Syamsul Maarif sempat kecewa kepada Pejabat Pemerintah Kabupaten Bondowoso, sebab saat rombongan BNPB Pusat memasuki Pendopo Bupati, ternyata tak satupun pejabat menyambutnya.

Bupati berada di Jakarta dalam rangkaian menerima penghargaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang PAUD. Padahal yang datang adalah Pejabat yang setara dengan Menteri. Pejabat Pemkab Bondowoso ini sangat keterlaluan, masak pejabat sekelas Mentri tidak ada yang menyambutnya, pejabat macam apa ini, kata Ajudan Kepala BNPB kepada sejumlah wartawan di Pendopo Bupati.

Namun, beberapa saat kemudian Pejabat Pemkab Bondowoso mulai berdatangan, diantaranya Sekda, Dandim, Kapolres yang diwakili oleh Kabag Ops. Kepala Dinas Pengairan, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Bina Marga dan Cipta karya, kepala BPBD dan sejumlah pejabat pemkab lainnya.

Usai meberikan sambutan kepada pejabat Pemkab Bondowoso, kepada Syamsul Maarif langsung dihadang oleh sejumlah wartawan baik cetak maupun TV. Sebab sebelumnya terdengar kabar bahwa kedatangan kepala BNPB ini sangat dirahasiakan, karena dana bantuan BNPB tahun 2009 sebesar Rp.14.8 miliar dijadikan bancaan melalui cek.

Selain itu, pemilik mobil dinas bernomor Polisi RI-75 ini juga kecewa kepada Pemerintah Kabupaten Bondowoso, karena bantuan dari BNPB tahun 2009 menjadi kasus hukum,  bahkan dirinya mengaku tidak tahu menahu bahwa tahun 2009 kabupaten Bondowoso mendapat kucuran dari BNPB. Loh, saya kok tidak tahu dan tidak laporan ke saya, kata Syamsul kepada sejumlah wartawan.

Lebih kaget lagi ketika ditanya soal dana bantuan BNPB tahun 2009 sebesar Rp.14,8 miliar  itu telah masuk proses hukum yang ditangani oleh Kejaksaan Negeri Bondowoso. Saat itu, sangat terlihat raut  wajah Syamsul Maarif merah, sebab tidak menyangka kalau dana BNPB yang diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Bondowoso menuai proses hukum. Kalau sudah masuk ke ranah hukum, silahkan diproses secara hukum sampai tuntas  tegasnya.

Namun ketika ditanya siapa yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut, lagi-lagi Syamsul menjawab secara diplomatis, bahwa itu masalah tehnis dan yang bertanggung jawab adalah Bupati dan Pejabat Terkait. Persoalan tanggung jawab urusan pemerintah kabupaten Bondowoso, BNPB hanya membantu sesuai dengan kebutuhan yang diajukan oleh BPBD Bondowoso pungkasnya.

Nampaknya, bantuan BNPB kepada Pemerintah kabupaten Bondowoso tahun 2009 yang sebesar Rp.14,8 miliar itu, pihaknya tidak tahu menahu, dan diduga kuat Kepala BNPB telah ditelikung oleh stafnya yang bekerjasama dengan pejabat pemerintah Kabupaten Bondowoso. Hal ini nampa k jelas bahwa dana BNPB sarat dengan permainan antara staf BNPB dengan Pemerintah Kabupaten Bondowoso. (her)

Editor : suara-publik.com

suara-publik.com skyscraper