suara-publik.com skyscraper
suara-publik.com skyscraper

KH. Muhamad Maksum dan Prabowo Subianto Bersatu Merajut Ukhuwah Islamiah.

avatar suara-publik.com
suara-publik.com leaderboard

Dilaporkan oleh ; Hery Masduki

BONDOWOSO, (Suara Publik) – Suara takbir dari ribuan jamaah halal bihalal yang menggema dilapangan PP Al –Ishlah, membuahkan suatu yang sangat luar biasa. Dari beragam penyampaian, mulai dari Ketua Majelis Syuro PKS –Salim Segaf Al-Jufri, Ustadz Bachtiar Nasir, Lc. MM, Ketua MPR –Zul Kiffli Hasan, Prof Dr H.M. Amien Rais, MA dan Prabowo Subianto, ahirnya KH Makshum menyimpulkan.

Dari kesimpulan yang ada, 1 poin yang dengan tegas disampaikan dan disetujui oleh sejumlah tokoh nasional yang hadir. Yakni, terus menjaga persatuan dan kesatuan serta mempererat persaudaraan dengan membuang jauh perbedaan. Sehingga pada tanggal 23 Juli 2017 dijadikannya hari “Gerakan Ishlah Nasional”. KH Muhammad Makshum, mengatakan, semangat bela islam bukanlah bertindak diluar hukum, bukan tidak menjaga kedaulatan pancasila dan bukan pula mengesampingkan Bhinneka Tunggal Ika.

Dengan pengajian akbar yang digelar di Ponpes Al –Ishlah dengan tema Halal bihalal dalam rangka merajut Ukhuah Islamiyah, Merekatkan bangsa dan menegakkan kedaulatan Pancasila, ini bukti nyata. “Sekarang kita dapat buktikan bahwa alumni 212 bukanlah intoleransi. Karena dalam melakukan aksipun kita sangat menjaga akhlak dan etika, apalagi tentang toleransi. Kita juga sangat cinta negeri ini, kita hormati keberagaman agama, karena dalam agama kita sudah jelas, bagimu agamamu bagiku agamaku. Inilah saatnya kita Ishlah sesuai dengan nama pondok ini,” kata kiyai yang akrab dipanggila Abi Makshum.

Oleh karena itu, tambah Abi maksum, dua kekuatan islam harus bersatu. Benahi hal –hal yang selama ini membuat rakyat Indonesia sengsara, serta terus membangun kejujuran dalam diri kita. “Tentunya, dengan memilih pemimpin yang jujur, maka negeri ini akan bangkit dan rakyat akan sejahtera,” ungkapnya.

Sementara itu, ketika tiba giliran Ketua Umum Partai Gerindera, Prabowo Subianto,menyapa jamaah halal bihalal luar biasa. Tokoh Nasional ini mengatakan bahwa ummat islam harus bersatu, buang jauh –jauh perbedaan, tingkatkan etika ahlak dalam menjaga kedaulatan Pancasila dan NKRI juga Bhinneka Tunggal Ika.

“Jika kita bersatu, maka kita harus bersatu,” ujar Prabowo. Lanjut dia, alumni 212 yang dikenal dengan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI yang dilanjutkan 411, bukanlah gerakan anti toleransi (intoleransi), melainkan gerakan yang menjunjung tinggi kedaulatan Pancasila dan NKRI. “Semangat bela Islam adalah semangat bela alqur’an. 212 dan 411 adalah semangat persatuan dan persaudaraan,” ucapnya.

Prabowo juga menekankan, jangan sampai paham –paham yang merongrong Pancasila diberi ruang. Dengan persatuan, semangat iman dan percaya kepada tuhan YME, itulah semangat pancasila. “Ada 15 poin seperti yang dicatat oleh Kyai Makshum, bahwa alumni 212 adalah semangat Pancasila,” pungkasnya. (her)

Editor : Redaksi

suara-publik.com skyscraper