suara-publik.com skyscraper
suara-publik.com skyscraper

LSM Garad Dan Jawapes Soroti Dam Kedung Pandan Sidoarjo.

avatar suara-publik.com
suara-publik.com leaderboard

Laporan Achmad.

Sidoarjo Suara-Publik.com, Pemanfaatan dam yang menggunakan pintu air diwilayah wilayah rawan bencana memang harus tepat guna.

Bahkan dalam pemasangan ataupun perencanaan seharusnya benar benar bermanfaat dalam menanggulangi bencana yang terjadi Namun dalam pantauan LSM GARAD Indonesia dan Jawapes, terdapat dam yang berpintu air di wilayah Kedung Pandan Sidoarjo. Patut dipertanyakan fungsinya karena diduga banyak kejanggalan dalam pembangunan Pintu Air tersebut Rehabilitasi Pintu Air yang dilakukan oleh pihak BPBD(Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setahun yang lalu.

Saat dilakukan investigasi oleh kedua LSM tersebut yang tergabung dalam Solidaritas Aktifis Peduli Lingkungan,tampak memprihatinkan bahkan diduga tidak tepat fungsinya, karena adanya salah satu pintu yang mengarah di salah satu tambak warga tanpa diketahui tepat gunanya.

Nano Garad selaku pimpinan LSM GARAD yang sempat turun bersama tim untuk cek lokasi mengatakan,bahwasanya ada dugaan oknum yang berusaha mencari cari pekerjaan tanpa ada kejelasan fungsi yang mana pengerjaan tersebut menggunakan anggaran APBD Sidoarjo tahun 2015 sebesar Rp 500 juta an.

"Saya menduga ini ada persengkokolan jahat antara pihak BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum untuk menggemplang uang rakyat",ujar Nano dengan nada geram saat melakukan investigasi dilapangan.

Masih Nano,"ini fungsinya juga gak jelas,kalau untuk penanggulangan bencana ataupun rob dari Pasuruan,kenapa salah satu pintunya kok mengarah ke tambak warga,itu kan bisa malah membuat air semakin meluber,belum lagi ujung dari sungai itu juga gak jelas,lah wong cuman muter ke Desa",imbuh Nano yang masih geram dengan pengerjaan pintu air tersebut.

Sedangkan Rizal Diansyah ST Sekjend LSM JAWAPES menambahkan bahwa dalam pemasangan pintu air tersebut tampak janggal",kalau di cek fisik,seharusnya tiga pintu itu sejajar,ini malah yang ditengah hilang,entah itu dipindah ke sampingnya,bisa juga kan ini menyalahi spek yang diterapkan",ujar Rizal menambahi hasil investigasi.

Sementara itu,saat kedua LSM tersebut mendatangi pihak Dinas Pekerjaan Umum Sidoarjo,yang waktu itu ditemui oleh Kepala Bidang Operasional Agus Hidayat mengatakan bahwa memang seharusnya tiga pintu dan itu sejajar",saya belum cek dilapangan,tapi kalau lihat data dan fotonya memang itu seharusnya tiga pintu dan sejajar,besok saya upayakan cek lokasi dulu untuk mengetahui kebenarannya",ujar Agus Hidayat.

Agus yang beberapa waktu lalu sempat didatangi dua LSM yang tergabung dalam Solidaritas Aktifis Peduli Lingkungan tersebut Namun setelah cek dilapangan, Agus mengatakan bahwa pintu air tersebut memang empat pintu bukan tiga ",loh kok isok mencla mencle omongane Agus(loh kok bisa berubah ubah katanya Agus)abis ngomong tiga kok sekarang empat,kalau gitu yang ditengah itu hilang dong?,masak baru setahun sudah hilang satu pintu?, ujar Nano yang makin geram dengan sikap Kabid Op Dinas PUPR Sidioarjo tersebut.

",kami harap,Dinas PUPR bisa memberikan rancangan atau gambar Pintu Air tersebut biar jelas kebenarannya",imbuh Rizal yang juga terlihat geram dengan sikap Kabid Op tersebut yang terkesan berubah ubah(Ach)

Editor : Redaksi

suara-publik.com skyscraper