suara-publik.com skyscraper
suara-publik.com skyscraper

Organisasi Santri PP Al Ishlah, Gelar Pelatihan Jurnalis Bertema Do Work Sums at Sound

avatar suara-publik.com
suara-publik.com leaderboard

Laporan : Hery

BONDOWOSO, (Suara Publik) - Guna mengembangkan bakat dan karya - karya tulis, organisasi pondok pesantren (PP) Modern Al Ishlah Kecamatan Grujugan, Bondowoso, menggelar pelatihan jurnalis.

Dalam acara ini hadir pula ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bondowoso. Acara digelar usai Sholat Ashar hingga selesai sekitar pukuk 17.00 WIB. Sedikitnya ada 250 santriwati yang mengikuti pelatihan jurnalis di Gedung Serba Guna, pesantren. 

Mereka terdiri dari anak didik dibangku Ta Azus, kelas 1 hingga kelas V. Penyaji materi adalah wartawan koran harian pagi Memo Timur yang juga pendiri perusahaan media PT Radar Besuki Group (RBG).

"Sebelumnya kita menggelar pelatihan photografi. Rangkaian acara ini akan ditutup nanti malam (tadi malam , red), oleh panitia," tutur Eka Rahayu Septiyanti, ketua panitia. 

Menurut Haryono, Ketua PWI Bondowoso, pihaknya mengapresiasi acara yang digelar organisasi santri putri ini. PWI Bondowoso juga akan segera mengadakan safari jurnalis disekolah dan pondok yang ada. "Kami sangat bangga dan mengapresiasi acara ini. Dengan belajar dasar -dasar jurnalis, maka sejatinya para santri akan sedapat mungkin menghindari hoax, cuitan provokatif dan tulisan berbau sara," tandasnya.

Lanjut ketua PWI Bondowoso ini, bagi santri atau kelompok santri yang masuk kategori penulisan  terbaik diberi piagam penghargaan. Tentunya sesuai dengan karya dan kemampuan yang telah ditunjukkan.

"Kami akan wujudkan bentuk apresiasi dan rasa bangga dengan memberikan piagam penghargaan bagi adik -adik semua. Hal ini juga telah kami sampaikan pada Bupati dengan harapan pemkab juga akan berpartisipasi dengan ragam kegiatan disini," imbuhnya, diujung acara (Rabu 14/03/2018). 

Saat ditemui, Niharudin Syah - nara sumber pelatihan jurnalis ini mengatakan bahwa, ketersedian waktu sangat minim. Sehingga, penyampaian materi dan jadwal evaluasi terbatas. Apalagi untuk praktek jurnalis dengan sejumlah aspek, waktu tidak mencukupi.

"Namun, apa yang telah dilakukan para santri (peserta) cukup bagus. Prinsip dasar sudah dipahami, bahkan dalam membedakan fiksi dan non fiksi sudah sangat mengerti," tukasnya. 

Sekedar diketahui, dalam kesempatan itu, para peserta diminta menulis kategori fiksi dan non fiksi. 

Dari 250 peserta yang terdiri dari 6 kelas dibagi menjadi 6 kelompok. Masing -masing kelompok diwajibkan menulis 2 kategori itu. Hasilnya, dalam minggu ini PWI Bondowoso akan memberikan penghargaan, hal itu akan diserahkan langsunga pada penbasuh Ponpes Modern Ishlah, KH Makshum atau Abi Makshum.(*)

Editor : Redaksi

suara-publik.com skyscraper