Laporan : Hery Masduki.
BONDOWOSO, (Suara Publik) - Pengamat politik di Bondowoso, Abdul Halim, menganalisa situasi menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2018 mendatang masih dianggab panas dalam.
Pasalnya sejumlah kandidat bakal calon Bupati dan wakil Bupati yang akan maju masih terkesan sembunyi-sembunyi. Hanya saja para pendukungnya yang menyebarkan informasi kepada masyarakat.
Kendati demikian, bukan berarti para kandidat tinggal diam. Tapi mereka terus turba kesejumlah simpul-simpul kekuatan suara untuk menggalang masa. “Penggalangan ini terus dilakukan kepada masyarakat, bahkan tidak jarang masyarakat meminta kandidat untuk datang,”kata Abdul Halim.
Alumni Darul Ulum Jombang ini mengaku, saat ini yang paling aktif turun kepalangan adalah ketua partai DPC Gerindera yang juga angota DPRD Bondowoso, Supriyanto, disusul Ketua DPC PKB, Ahmad Dhafir, dan Ketua DPC PDIP. Irwan Bachtiar Rahmat. “Kalau Ahmad Dhafir, saat melakukan pendekatan lebih cenderung kepada unsur pemeritahan desa, dan tidak terhitung para kepala desa yang sudah mendukung Ahmad Dhafir, belum lagi ditambah suara partai,”kata dosen ilmu social politik ini.
Sementara itu, Irwan Bachtiar Rahmat, pendekatannya lebih kepada masyarakat kecil. Namun tidak sedikit pula para tokoh yang sudah mulai berafiliasi dengan Nasionalis yang ia pimpin, karena mereka mengaku lebih terbuka dan transparan. “Saya mengamati kemampuan seorang Irwan dalam kancah perpolitikan di Bondowoso selalu berhasil, ia memimpin PDIP mulai dari 5 kursi hingga mendapat 8 kursi di parlemen, ini sebuah prestasi yang patut dibanggakan bagi PDIP,”katanya.
Dilain pihak, Supriyanto, politisi pendatang baru di Bondowoso, juga tidak bisa disepelekan, karena ia juga telah berhasil membawa nama Gerindera dimata masyarakat. Meski mendapat 3 kursi di DPRD, tapi ia berpotensi meraih suara masyarakat. “Selama ini ia sering belusukan ke desa-desa, berharap mendapat simpati dari masyarakat sebagai modal untuk maju di pilkada 2018 mendatang, dan belusukan ini paling efektif,”tegasnya.
Namun yang perlu diwaspadai pada pemilihan Bupati yang akan datang, munculnya sosok tokoh yang kharismatik, yang hingga saat ini masih menjadi panutan masyarakat Bondowoso, terutama kalangan nahdiyin. Ia adalah KH Salwa Arifin. “Ketika KH Salwa Arifin bersedia untuk maju sebagai calon Bupati Bondowoso, maka dapat dipastikan dukungan akan mengungguli kandidat bakal calon Bupati yang lain,”akunya. Hanya saja, KH Salwa ini bersedia atau tidak untuk maju.
Ketika dilihat dari usianya yang sudah tidak muda lagi, nampaknya wakil Bupati ini akan kembali ke Pesantren untuk ngurusi santri. “Memang seharusnya KH Salwa Arifin kembali ke pesantren. Tapi, kalau kemampuannya masih dibutuhkan oleh masyarakat, tidak mustahil beliau akan maju, dan beliau layak memimpin Bondowoso kedepan,”katanya.
Sedangkan untuk kandidat bakal calon Wakil Bupati yang paling santer di bicarakan adalah Hidayat, yang saat ini masih menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Bondowoso. Meski tidak mempunyai masa ditingkat bawah, tapi Hidayat dapat menyusun kekuatan ditingkat birokrasi.
“Maka sangat dimungkinkan Hidayat ini mendampingi Ahmad Dhafir, sebagai bakal calon wakil Bupati Bondowoso,”imbuhnya. (her)
Editor : Redaksi