suara-publik.com skyscraper
suara-publik.com skyscraper

Uang Tambahan Penghasilan Pegawai dan Perjalanan Dinas Pemkab Banyuwangi di Soal.

avatar suara-publik.com
Foto: Gus Edy saat di Kejaksaan Tinggi Jatim.
Foto: Gus Edy saat di Kejaksaan Tinggi Jatim.
suara-publik.com leaderboard

Laporan Redaksi.

Banyuwangi, Suara Publik.Com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menganggarkan Dana untuk kesejahteraan aparatur sipil negara (ASN). Selain dapat gaji, uang jasa lembur dan juga perjalanan dinas.

Belum lagi Uang TPP yang nilainya melebihin gaji sendiri, pemerintah Banyuwangi menganggarkan uang Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) diduga banyak penyelewengan.

Hal ini seperti yang dikatakan salah satu Tokoh Pemerhati Korupsi Banyuwangi Gus Edy. "memang saya laporkan dan salah satu bukti laporan saya adalah Tunjangan Penghasilan Pegawai yang jumlahnya fantastis" kata Gus Edi kamis 21/03/2019.

Gus Edi melanjutkan, Saya pergi ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Jawa Timur guna memohon untuk melakukan mengaudit ulang. Salah satu yang harus di audit adalah masalah uang TPP dan perjalanan dinas mulai tahun 2016, 2017 dan 2018.

Masih Gus Edy, Uang TPP lebih besar dari pada gaji yang di terima setiap bulannya. Masa uang TPP anggaran mencapai 4X lipat lebih. Anggaran TPP lebih besar dari pada anggaran gaji ASN". Pegawai Negeri Sipil sudah dapat gaji, lembur, tunjangan lain. Tetapi pemerintah kab Banyuwangi sangat aneh. "Tugas PNS itu apa..? Hanya absensi saja dapat uang". lanjutnya.

Gus Edi menambahkan, Selain anggaran TPP, saya juga memohon pihak BPK jatim untuk mengaudit tentang perjalanan dinas. Perjalanan dinas banyak menguras anggaran. Anggaran perjalanan dinas mencapai milliaran rupiah. Diduga banyak perjalanan fiktif dan tidak ada manfaat bagi masyarakat.

Kabupaten Banyuwangi paling kaya diantara seluruh Kabupaten di Jatim lainnya. Kepala Dinas mereka sering keluar negeri, anehnya absensi selalu penuh, apakah Kepala Dinas punya absensi sendiri dirumah, ungkap Edy penuh tanda tanya.

Selain saya ke BPK Jawa Timur juga ke Polda Jatim dan Kejati jatim. Niat saya untuk bersih-bersih pemerintah Banyuwangi dari kotoran. "Saya melaporkan ke Polda Jatim dan Kejati jatim dengan membawa 20 alat bukti" tambahnya.

Editor : Redaksi

suara-publik.com skyscraper