suara-publik.com skyscraper
suara-publik.com skyscraper

Wapres Jusuf Kalla Apresiasi Langkah KPAI.

avatar suara-publik.com
suara-publik.com leaderboard

Laporan Achmad.

Jakarta Suara-Publik. Kasus pelanggaran anak terus terjadi dengan berbagai polanya. KPAI(Komisi Perlindungan Anak Indonesia) terus melakukan upaya pengawasan penyelenggaraan perlindungan anak, meskipun banyak kendala,namun KPAI tetap berupaya dan konsisten dalam melakukan gerakan. 

Atas upaya yang dilakukuan tersebut,tidak sia sia karena telah mendapatkan respon positif dan diapresiasi oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla "Terimaksih Pak Ketua dan komisioner atas segala upayanya"ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla"saat menerima audiensi Ketua dan Komisiner KPAI di Kantor Wakil Presiden Jl Veteran III Jakpus.

Dalam pertemuan tersebut, pihak KPAI menyampaikan sejumlah hal kepada Wapres RI Jusuf Kalla yang mana diantaranya,yakni berharap agar sikap pemerintah terkait RUU Penyiaran tegas melarang iklan rokok,namun bukan semata pembatasan. Termasuk juga tegas melarang iklan bermuatan kekerasan, bully dan tidak mendidik.

Kedua, mengingat kasus kekerasan di sekolah terus terjadi maka KPAI berharap draft Raperpres Sekolah Ramah Anak segera diterbitkan,karena ini sangat penting supaya ada pijakan yang kuat dalam pembudayaan ramah anak di Satuan Pendidikan.

Ketiga,KPAI berharap agar pemerintah memaksimalkan perlindungan anak berbasis cyber. Mengingat kasus anak berbasis cyber cukup tinggi, distribusi konten pornografi melalui media cukup masif. Maka KPAI juga berharap Pemerintah tegas terhadap korporasi media sosial yg permisif terhadap konten konten pornografi. 

Bahkan kasus dugaan konten pornografi di media sosial watshap oleh pihak KPAI juga disampaikan kepada Wakil Presiden. Keempat,dalam penguatan pendidikan pengasuhan positif bagi calon pengantin dan orangtua.Karena kasus kekerasan atas nama pengasuhan sering terjadi. 

Hal itu agar anak tidak menjadi korban dan terimitasi menjadi pelaku kekerasan,karena pendidikan pengasuhan ramah anak perlu dimaksimalkan. Kelima, perbaikan sistem jaminan kesehatan nasional yang berorientasi ramah anak. Yang mana banyak kasus anak tak terlayani di layanan kesehatan dengan baik bahkan sering berakhir meninggal dunia. 

Beragam kasus yang ada itu supaya dijadikan pintu masuk perbaikan sistem dalan jaminan kesehatan nasional termasuk mengintegrasikan penanganan anak anak korban kekerasan dan kejahatan seksual",ujar Susanto dalam audiensi bersama Wapres Jusuf Kalla tersebut (ach)

Editor : Redaksi

suara-publik.com skyscraper