LSM dan Wartawan Dihina, Hp dan Kamera Dirampas
  
LSM dan Wartawan Dihina, Hp dan Kamera Dirampas

LSM dan Wartawan Dihina, Hp dan Kamera Dirampas

MOJOKERTO(suara-publik.com)-Kades Sumput, Sutaji dan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sumput, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Mojokerto, Kholil, resmi dilaporkan ke Polda Jatim. Pasalnya, mereka ditengarai sebagai dalang aksi massa yang melakukan perampasan kamera serta handphone milik 3 wartawan dan seorang anggota LSM DCW, ketika akan melakukan konfirmasi ke Kades Sumput, Senin, (30/09/2014) lalu.

 

Aksi anarkis ini berawal ketika suara-publik.com, Warta Pos, Radar Bangsa, Berita Trans 9 dan anggota LSM DCW hendak melakukan konfirmasi ke Kades Sumput terkait adanya dugaan pemlasuan tanda tangan warga yang dilakukan oleh oknum perangkat desa.

 

Ketika kelompok LSM dan wartawan ini sedang beristirahat di warung, mereka melihat Kholil sedang melintas di depan warung. “Apakah benar Tanah Kas Desa (TKD) Sumput dijual oleh Sutaji? “ tanyan wartawan kepada Kholil. Dengan marah, Kholil menjawab tidak tahu dan memprovokasi warga untuk membakar dan membunuh LSM serta wartawan.

 

Warga dengan paksa menggiring LSM dan wartawan ke balai desa. Lagi-lagi, LSM dan wartawan dicaci maki, dihina, dianiaya, diperlakukan sangat tidak terhormat. Bahkan pesawat handphone, kamera, tas dan alat-alat lainnya juga dirampas Kades dan ketua BPD Sumput. Ironisnya hal ini disaksikan oleh anggota Polsek Driyorejo, Koramil dan Trantib.

 

“Kamu itu wartawan apa saja? Orang mana kamu itu? Ayo KTPmu keluarkan bawa kesini, dan Hp, kamera serta tas dan lain-lainnya kasihkan saya, cepat! Dancok kamu itu, wartawan gathel, kayak bajingan, gak tahu etika dan sopan santun, kamu masuk desa saya itu maksudnya apa? Kamu cari mati ta di sini?” teriaknya.

 

Masih Kholil, “Apa kamu semua minta dibakar masa di sini ta? Cok diam kamu, dengarkan saya tak ngomong, dancok tak pateni kamu nanti. Kenapa lihat saya, minta mati ta kamu di sini?” hardiknya.

 

Lanjut Kholil, “Kalau mau konfirmasi ke pak kades itu ada tempatnya cok. Kamu jangan seenaknya saja minta konfirmasi kepada pak kades saya di jalan. Bila cara kamu seperti itu, saya tidak terima, karena ia (Sutaji) itu kades saya cok,ancam Kholil dengan kasar.

 

Sementara Sutaji di depan warganya membuat alibi bahwa kedatangan LSM dan wartawan bisa meresahkan warga, “Kamu semua itu kalau jadi wartawan yang baik, jangan sampai meresahkan masyarakat saya di sini. Sebab kedatangan kamu semua di desa sini sudah meresakan masyarakat saya, dan hal ini akan saya laporkan ke Polsek Driyorejo, sehingga Hp, kamera dan tas milik kamu semua tidak bisa saya berikan, sebab akan saya sita di Polsek Driyorejo sebagai barang bukti,ketus Sutaji.

 

LSM dan wartawan akhirnya dilepas oleh Polsek Driyorejo. Sebaliknya, mereka langsung melaporkan Sutaji dan Kholil ke Polda Jatim.(twi)

 

Sebelumnya Pembangunan Puskesmas Bulak Banteng Rawan Roboh
Selanjutnya Jambret Kusuma Bangsa di Hadiahi Timah Panas