Gresik, suara-publik.com - Adanya isu yang berkembang terkait OTT (operasi tangkap tangan) yang melibatkan seorang Camat berkembang luas. Isu itu bukan hanya menuding seseorang, tetapi juga mencoreng nama baik institusi Pemkab Gresik yang dinilai tidak transparan dan budaya sogok menyogok dianggap masih berlaku.
Dikabarkan, Sukardi yang merupakan Camat Kedamean - Gresik diduga telah tertangkap tangan oleh pihak berwajib karena beli lelang Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama (eselon II). Namun kenyataannya, dia masih bebas dan masih menjalankan aktifitasnya sebagai Camat Kedamean hingga hari ini.
"Itu berita tidak benar, saya sampai sekarang dikantor dan masih menjalankan aktifitas seperti biasa," terang Sukardi saat dihubungi melalui telepon selulernya, Senin, 23/1/2022.
Diketahui bahwa Sukardi merupakan salah satu peserta Selter (seleksi terbuka) JPT Pratama Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemkab Gresik. Dan dia sudah masuk dalam 3 besar.
"Jadi kabar kalau saya kena OTT itu tidak benar. Saya akan telusuri dari mana asal sumber berita tersebut. Kalau perlu akan saya tempuh jalur hukum," pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Novantoro atau yang biasa disapa Novan mengatakan, lelang jabatan sudah mulai memanas, isu isu seperti itu bukan hal yang tabu dan berkembang di masyarakat. Saling menjatuhkan masih menurut Novan yang notabene ketua lembaga swadaya masyarakat LPB (lembaga pemantau birokrasi) adalah hal biasa dan sering terjadi dalam setiap kontestasi atau lelang jabatan, apalagi jabatan yang strategis.
"Lelang jabatan sama dengan politik, apapun bisa dilakukan agar bisa lolos menjadi yang terbaik. Masyarakat harus pintar pintar dalam memfilter berita yang berkembang saat ini, jangan terpancing opini opini yang belum tentu kebenarannya, berita itu benar atau hanya pembunuhan karakter untuk menjatuhkan seseorang," ungkap Novan singkat.( Im)