Tim Voly Pelindo III Tri Sakti & Tanjung Perak "Bentrok"
  
Tim Voly Pelindo III Tri Sakti & Tanjung Perak

Tim Voly Pelindo III Tri Sakti & Tanjung Perak "Bentrok"

SURABAYA- "De­ng­an Semangat Sportivitas dan Ke­ber­samaan, Pelindo III sebagai Terminal Operator Siap Menghadapi Pe­ru­bahan dan Meningkatkan Pe­la­ya­n­an Prima" itulah semangat yang me­ngilhami Pelindo III, dan di­ko­bar­kan oleh Dirut Pelindo Djarwo Sur­jan­to pada pembukaan Bapor Gathering 2011 pada Jum'at (7/10) pekan lalu. Bahkan, pesan Djarwo Surjanto pun tak ­diindahkan oleh para peserta yang no­ta­bene adalah anak buahnya. Se­ke­dar mengingat, "Kemenangan bu­kan­lah segala-galanya jika tidak dibarengi sportivitas. Kemenangan dan kekalahan bukan segala-galanya, maka perlu dihindari pertentangan yang berlebihan terhadap faktor ke­me­na­ngan dalam olahraga. Jangan hanya demi sebuah kemenangan me­ngor­bankan kejujuran dan sportivitas".

Sangat disayangkan, pesan mulia dari Dirut Pelindo III ternyata di­ke­sam­ping­kan. Selain itu, kekurang pro­fe­sio­na­lan panitia dan ke­tidak de­wa­saan segelintir suporter yang not­a­be­ne sesama pegawai PT Pelindo III me­­m­­bu­at kericuhan itu akhirnya terjadi. Hal memalukan itu terjadi pada Sabtu (8/10) siang saat pertandingan final Bola Voly putra dalam Bapor Ga­the­ring Pelindo III 2011, antara tim Pe­labuhan Trisakti Banjarmasin me­la­wan Pelabuhan Tanjung Perak Su­ra­baya. Per­tan­dingan yang se­ha­rus­nya dilakukan dengan menjunjung tinggi spor­ti­vitas dan semangat ke­ber­­sa­ma­an, malah diwarnai ke­ri­cu­han. Sekitar 2 suporter Pelabuhan Tri­sak­ti babak be­lur dikeroyok port scurity dan su­por­ter Pelabuhan Cabang Tanjung Perak.

Bukan rahasia lagi, jika Pelindo III ini merupakan BUMN yang peduli dan mengutamakan prestasi olahraga. Bahkan, dalam setiap rekruitmen pegawai, juga memprioritaskan bagi pe­ga­wai yang punya prestasi olah­ra­ga. Tak heran, meski event tahunan ini tujuannya untuk ke­ber­sa­maan dan so­li­daritas antar pegawai, tapi ke­se­riusan dalam bertanding para peserta menyeimbangi para pemain berkelas Nasional maupun Internasional.

Awalnya, pertandingan Bola Volly kedua cabang PT Pelindo III itu ber­lang­sung tenang namun seru. Diduga, terjadi ketidak sportifan dengan hadirnya pemain 'selundupan' di Tim Bola Voly Pelabuhan Cabang Tanjung Perak. Disinyalir, pemain nomor punggung 10 dan 8 diyakini berbagai pihak bukan pegawai Pelindo III Cabang Tanjung Perak. "Saya tahu itu, tapi bagi kami nggak masalah," kata Gatot Supriyono, GM Pelabuhan Trisakti yang turun langsung sebagai Manager Kontingen Trisakti, seusai pertandingan.

Keributan terpicu saat per­tan­di­nga­n berjalan di set ketiga ber­la­ng­sung, setelah set pertama dan kedua dimenangkan Tim Pelabuhan Trisakti. Saat itu pemain Tim Pelabuhan Trisakti melakukan Smash keras menyilang dan masuk. Namun, wasit tampaknya kurang cermat melihat arah bola jatuh akibat smash keras tersebut. Tak adanya penjaga garis, membuat wasit ragu, malah mengikuti teriakan su­por­ter Tim Tanjung Perak yang meyakini bola keluar.

Akibatnya, keputusan wasit yang dinilai membela lawannya, me­ngun­da­ng protes para pemain Tim Pelabuhan Trisakti. Akibat ulah Rodi, suporter Tim Tanjung Perak yang arogan, dan masuk lapangan menentang protes pemain Trisakti juga menjadi pemicu keributan. Offisial Tim Pelabuhan Trisakti ikut terpancing emosi, dan masuk lapangan lalu menampar Rodi. Akibatnya, para suporter dan port scurity Tanjung Perak menyerbu masuk lapangan mengeroyok be­be­ra­pa ofisial dan suporter Pelabuhan Trisakti. Dua orang supporter Pe­la­bu­han Triksakti tampak babak belur akibat kejadian itu. "Saya sangat menyayangkan tindakan port security yang ikut terjun dalam keributan. Tugas mereka mustinya me­nga­man­kan, bukan ikut memukuli," kata Gatot yang juga mantan Deputy GM Pe­la­bu­han Tanjung Perak.

Upaya penghentian pertandingan dilakukan sesaat, dan untuk meredam keributan semakin meluas. Akhirnya, pertandingan pun dilanjutkan kembali, dan pertandeingan dimenangkan Tim Pelabuhan Trisakti, di set penentuan dengan score 15-6. Dengan begitu, Tim Pelabuhan Tri Sakti Banjarmasin meraih medali emas, sama seperti yang diraih tim bola voly Trisakti putri sebelumnya.

Terjadinya keributan ini dinilai berbagai pihak di lingkup Pelindo III merupakan ketidak profesionalan Panitia Bapor Gathering Pelindo III 2011 yang kali ini diketuai Gugus. Seperti dalam pertandingan Bola Voly, pantauan Suara Publik dilapangan melihat tidak disediakannya penjaga garis (lensman) yang netral. Parahnya, tak ada batas antara penonton/sup­porter dengan arena per­tan­di­ngan. Sehingga, segelintir suporter bebas bergerak arogan sampai ke lapangan.

Dirut PT Pelindo III, Djarwo Surjanto, sempat marah saat keributan terjadi. Namun, ketika dimintai ta­ngga­pan seusai per­tan­di­ngan, insiden itu di­anggap biasa. "Ya na­manya per­tan­dingan pasti me­ngun­dang emosi. Tapi semua itu akhirnya bisa dikendalikan. Dan yang jelas, pertandingan berlangsung seru dan enak dinikmati," ujarnya sembari me­ning­galkan lapangan pertandingan. dra, dbs

Sebelumnya Gubernur Jatim Lakukan "Pengamanan" Mantan Kadinsos Jatim Mustofa Chamal Basya
Selanjutnya Jambret Kusuma Bangsa di Hadiahi Timah Panas