GRESIK, (suara-publik.com) – Tahun anggaran 2024 lalu, Dinas Pendidikan Pemkab Gresik tercatat telah melaksanakan pengadaan barang berupa kain seragam sekolah untuk siswa SD senilai pagu Rp2.632.700.000.
Paket pengadaan bertajuk belanja barang untuk dijual/diserahkan kepada masyarakat (seragam merah putih dan pramuka) jenjang SD di kabupaten Gresik ini dilaksanakan dengan metode epurchasing (katalog).
Berdasarkan data monitoring LKPP 2024, paket dengan kode RUP 52159086 ini terjadi transaksi katalog pada 26 Agustus 2024 dengan nilai kontrak sebesar Rp2.444.650.000. Paket tersebut dimenangkan CV. Menara Mas Kita (MMK)
Merujuk data transaksi katalog, pembelian kain terbagi dalam 2 item. Yakni kain seragam sekolah nasional atasan putih bawahan merah sekolah dasar sebanyak 9.405 stel, dengan harga per stel Rp130.000.
Serta satu lagi pembelian kain seragam sekolah kepramukaan atasan coklat muda bawahan coklat tua sekolah dasar sebanyak 9.400 stel, dengan harga per stel Rp130.000.
Dari harga tersebut, belum diketahui, berapa sebenarnya tarif kain coklat muda dan kain coklat tua.
Namun, jika merujuk katalog Kota Mojokerto, nampaknya kedua kain dipatok di harga berbeda.
Pada pengadaan kain seragam sekolah tahun 2024, diketahui, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto telah menetapkan 2 paket pengadaan yang dilaksanakan secara epurchasing katalog.
Paket dimaksud adalah, (1) belanja barang untuk dijual/diserahkan kepada masyarakat (02.0062), kode RUP 52489321, dengan pagu sebesar Rp 2.128.898.393.
Paket ini dimenangkan CV Menara Mas Kita dengan nilai kontrak sebesar Rp2.104.805.600.
Paket ini berlangsung dalam 4 transaksi, salah satunya pada tanggal 26 Maret 2024 senilai kontrak Rp1.182.180.600.
Pada transaksi ini, item yang dibeli berupa 6 komoditas kain seragam sekolah.
Antaralain, kain coklat muda sebanyak 3.975 potong dengan harga per potong Rp53.250. Kemudian, kain coklat tua sebanyak 3.312 potong dengan harga per potong Rp55.850, juga kain biru SMP sebanyak 3.312 potong dengan harga Rp55.850 per potong.
Selanjutnya, kain warna krem sebanyak 3.975 seharga Rp53.250 per potong, kain putih sebanyak 3.975 potong seharga Rp51.300 per potong, serta kain seragam warna Terakota sebanyak 3.312 seharga Rp55.850 per potong.
Sedang paket berikutnya adalah, (2) belanja barang untuk dijual/diserahkan kepada masyarakat berupa kain seragam SD (01.0046), kode RUP 49058502, dengan pagu sebesar Rp867.213.468.
Paket ini juga dimenangkan CV Menara Mas Kita dengan nilai kontrak Rp867.028.700.
Pada paket ini, belanja katalog menyasar 6 komoditas kain seragam sekolah yang berlangsung pada 20 Maret 2024.
Antaralain, kain putih sebanyak 2.794 potong seharga Rp51.300 per potong, kain coklat muda sebanyak 2.974 potong dengan harga Rp53.250 per potong, juga kain warna krem sebanyak 2.974 potong dengan harga Rp53.250 per potong.
Selanjutnya, kain warna merah sebanyak 3.013 potong seharga Rp55.850 per potong, kain coklat tua sebanyak 5.090 potong seharga Rp55.850 per potong, serta kain warna hijau sebanyak 527 potong dengan harga Rp55.850 per potong.
“Artinya, untuk Mojokerto, CV Menara Mas Kita menerapkan harga berbeda. Yakni kain atasan putih ditarif Rp51.300, kain atasan coklat muda ditarif Rp53.250, serta kain bawahan coklat tua dan merah ditarif Rp55.850, “sorot pegiat LSM.
Lalu berapa harga kain coklat muda dan coklat tua untuk Dinas Pendidikan Gresik? Kenapa pula paket kain atasan dan bawahan untuk Dinas Pendidikan Gresik ditarif Rp130.000?
Bukankah paket tersebut (atasan coklat muda dan bawahan coklat tua, serta atasan putih dan bawahan merah) di Mojokerto hanya ditarif Rp109.100 dan Rp107.150?
“Soal harga kain seragam sekolah, Disdik Gresik memang juaranya. Terbukti, untuk spek kain yang sama, Disdik Gresik berani mematok harga selangit, “ujar pegiat LSM. Lantas, kenapa ini bisa terjadi? (Dre)
Editor : suarapublik