GRESIK, (suara-publik.com) – Proyek pengadaan kain seragam sekolah tahun anggaran 2024 yang berlangsung di sejumlah besar Kabupaten/Kota di Jawa Timur, tercatat telah memunculkan 2 pemain besar yang sukses memenangi panggung kompetisi para penyedia.
Dua perusahaan itu adalah CV. Menara Mas Kita (MMK) dan CV. Pelita Bersama Mandiri (PBM)
Diluar 2 nama itu, CV Intan Jaya Sekti juga ikut merangsek meski hanya mentok diurutan berikutnya.
Untuk CV. Menara Mas Kita, selain memenangi paket pengadaan kain seragam sekolah SD di Kabupaten Gresik tahun 2024, juga memenangi paket serupa di Kota Mojokerto pada tahun yang sama.
Bedanya, untuk Kota Mojokerto, paket kain atasan putih dan bawahan merah dipatok diangka Rp107.000. Sedangkan di Kabupaten Gresik, paket kain serupa dipatok diangka Rp130.000.
Juga paket seragam pramuka atasan coklat muda dan bawahan coklat tua. Di Kota Mojokerto, CV. Menara Mas Kita mematok harga Rp109.100, sedang Kabupaten Gresik ditarif Rp130.000.
Padahal, spek kedua kain dipastikan tidak ada perbedaan.
Yakni berbahan polyester, lebar 1,5 meter panjang 1 meter, nilai TKDN 78.28, nilai BMP 12, nilai TKDN + BMP 90.28, SNI 56:2017, nama pemilik sertifikat PT Sipatex Putri Lestari.
Termasuk CV. Pelita Bersama Mandiri, pada tahun anggaran 2024, dua proyek pengadaan kain seragam sekolah di Kabupaten Jombang dan Kota Kediri berhasil dimenangkannya.
Di Jombang, kain seragam sekolah atasan putih dan coklat muda serta bawahan merah, hijau, coklat tua, dan biru, sebanyak 114 ribu potong untuk siswa SD, MI, SMP, dan MTSN, semua ditarif Rp39.000 per potong.
Dengan kata lain, harga paket kain atasan dan bawahan di Jombang hanya nangkring diangka Rp78.000.
Pada paket ini, total kontrak yang dimenangi CV. Pelita Bersama Mandiri menembus nilai Rp4,6 milyar.
Sedang di Kota Kediri, tarif kain terbagi 2. Yakni atasan putih dan coklat muda dipatok Rp41.000, sedang kain bawahan merah, coklat tua, dan biru, ditarif Rp51.000.
Dengan kata lain, harga paket kain atasan dan bawahan di Kota Kediri hanya ditarif Rp92.000.
Pada paket ini, jumlah kain mencapai 72.554 potong, dan kontrak kedua paket tembus Rp3,2 milyar.
Lagi-lagi, pertanyaannya adalah, kenapa harga kain untuk Kota Kediri dan Kabupaten Jombang terjadi selisih cukup jauh?
Padahal spek kain yang dipajang CV. Pelita Bersama Mandiri pada etalase katalog lokal Jombang dan Kota Kediri tidak ada perbedaan.
Yakni berbahan 100 persen polyester, lebar kain (engkok) 155 cm, panjang kain menyesuaikan ukuran siswa, nilai TKDN 78.28, nilai BMP 12, nilai TKDN + BMP 90.28, SNI 56:2017, nama pemilik sertifikat PT Sipatex Putri Lestari.
Sementara itu, CV. Intan Jaya Sekti (IJS) yang berhasil memenangi paket epurchasing pengadaan seragam sekolah di Kabupaten Mojokerto pada 2024, hanya mematok paket kain atasan putih dan bawahan merah di harga Rp86.500.
Sama seperti CV. Menara Mas Kita dan CV. Pelita Bersama Mandiri, spek kain yang dipajang CV. Intan Jaya Sekti juga berbahan 100 persen polyester, lebar 150 cm panjang 120 cm, nilai TKDN 78.28, nilai BMP 12, nilai TKDN + BMP 90.28, SNI 56:2017, nama pemilik sertifikat PT Sipatex Putri Lestari.
“Dari data yang muncul, nampak semua kain mengantongi spek yang sama. Juga, semua kain diambil dari satu pabrik di Bandung, yaitu PT Sipatex Putri Lestari. Lalu kenapa harga kain di Gresik dipatok begitu tinggi? “sorot pegiat LSM.
Ia pun menyayangkan kejadian ini. Sebab, untuk barang yang sama, tarif yang berlaku seharusnya juga sama. Kalau pun beda, tuturnya, selisih angka dipastikan tipis karena hanya faktor ongkos kirim yang tidak sampai seribu rupiah. (Dre)
Editor : suarapublik