suara-publik.com skyscraper
suara-publik.com skyscraper

Kesal, 6 Bulan Pembangunan Jembatan Tak Selesai, Ratusan Warga Tenggor Gelar Aksi Unjuk Rasa

Foto: Kepala Desa Tenggor, Kowiyanto ikut serta melakukan aksi unjuk rasa menuntut pembangunan jembatan segera di selesaikan secepatnya
Foto: Kepala Desa Tenggor, Kowiyanto ikut serta melakukan aksi unjuk rasa menuntut pembangunan jembatan segera di selesaikan secepatnya
Dirgahayu RI ke 79 SMKS Ketintang

GRESIK, (suara-publik.com) - Akibat proyek pembangunan jembatan yang menghubungkan antara Desa Tenggor dan Desa Pacuh, Kecamatan Balongpanggang, Gresik, yang tak kunjungan usai, ratusan warga Desa Tenggor melakukan aksi unjuk rasa, Kamis, (14/03/2024).

Aksi demonstrasi ini dilakukan karena warga Desa Tenggor kecewa, pembangunan jembatan tersebut belum selesai. Sehingga warga antar desa tidak bisa melewati jalan dan jembatan tersebut.

Dari pantauan media ini, menyebutkan, bahwa pelaksanaan proyek jembatan tersebut sudah berjalan sekitar 6 bulan. Seharusnya, dengan rentang waktu setengah tahun itu jembatan sudah selesai dan dapat di pergunakan masyarakat sekitarnya.

Berbagai tulisan di poster yang dibentangkan warga sebagai bentuk kekecewaan dan kekesalannya, diantaranya, WARGA TENGGOR MENUNTUT !! "Anakku males sekolah, gak isok liwat."

Selain itu, warga Tenggor juga menuntut kepada kontraktor pelaksana agar pelaksanaan jembatan di percepat. Diantaranya beberapa tuntutan warga Tenggor ini yakni,
1. Segera selesaikan pekerjaan
2. Bangun jembatan darurat.
3. Sebelum hari raya harus selesai.

Kepala Desa Tenggor, Kowiyanto, yang hadir dalam aksi demo tersebut, meminta agar Pemkab Gresik segera turun tangan dalam menyikapi keresahan warganya.

Menurutnya, setiap hari, dirinya selalu menerima keluh-kesah warganya karena pembangunan jembatan molor.

"Pemkab Gresik jangan tutup mata, segeralah turun ke lapangan agar tahu keluhan masyarakat Tenggor," teriak Kowiyanto berapi-api.

Sebelum dikerjakan, tutur Kowi sapaan Kepala Desa Tenggor, seharusnya pelaksana atau pemenang lelang membangun jembatan darurat agar tidak terlalu mengganggu aktivitas warga.

Dirgahayu RI CV Multi Karya

"Tujuan pembangunan ialah untuk kesejahteraan warga, tapi kalau seperti ini, bukan mensejahterakan warganya, malah membuat kesengsaraan dan keresahan warga," terangnya.

Lebih lanjut Kowi menuturkan, jangankan mengendarai mobil, untuk berjalan kaki saja warga tidak bisa melewati jembatan. Warga yang melakukan aktivitas mengendarai motor harus memutar jauh, mencari jalur alternatif lain agar bisa sampai tujuan .

"Anak- anak kami jadi malas untuk pergi ke sekolah pak,” ujarnya.

Kowiyanto berharap agar proyek pembangunan jembatan segera selesai, sehingga kemarahan warga bisa dikendalikan.

"Kami berharap agar pembangunan jembatan segera diselesaikan secepatnya," pungkasnya.

Saat melakukan demo, salah satu warga berteriak dengan lantang, apabila pembangunan jembatan tidak segera diselesaikan, warga akan melakukan demo lagi dengan massa yang lebih besar.

"Jika sampai lebaran jembatan tidak selesai, akan kita bongkar jembatan ini sebagai bentuk kekesalan warga," celetuk warga. (Imam)

Editor : suarapublik

suara-publik.com skyscraper