suara-publik.com skyscraper
suara-publik.com skyscraper

Sidak DPRD Komisi IV Sampang ke Puskesmas Batulenger Temukan Mal-Administrasi

suara-publik.com leaderboard

SAMPANG, (suara-publik.com) - Adanya dugaan pemotongan dana jasa pelayanan (jaspel) dan indikasi korupsi dana konsumsi pesien, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang melakukan Inspeksi mendadak (sidak) ke Puskesmas Batulenger, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Rabu, (03/04/2024).

Moh. Iqbal Fathoni anggota DPRD Komisi IV bersama Suhuvil Mukarromah dan Zachroni langsung mengonfirmasi perihal adanya dugaan pemotongan dana Jaspel dan indikasi korupsi dana konsumsi pasien.

"Setelah kami melakukan sidak ke Puskesmas Batulenger. Sepertinya telah terjadi Mal- Administrasi. Kalau masalah pemotongan di sana itu tertutup, baik itu Nakes dan juga yang mengelola dana tersebut," kata Moh. Iqbal Fathoni.

Moh. Iqbal Fathoni yang lebih akrab dipanggil Fafan ini juga mengungkapkan, adanya kejanggalan dalam dugaan korupsi konsumsi pasien di Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tercantim satu kali sehari.

"Perihal dugaan korupsi konsumsi pasien memang di RBA hanya satu kali. Akan tetapi, ada kesalahan karena setelah kami cek ada kesalahan perihal anggaran tersebut dan itu tidak jelas terkesan ngawur," jelasnya.

Fafan menambahkan, bahwa dalam ruangan pelayanan di dalam ruang pasien kipas angin terlihat sangat kotor dan berdebu.

"Pelayanan di Puskesmas Batulenger sangat kurang, sebab kipas angin di ruangan pasien itu sangat kotor dan berdebu. Sedangkan di ruangan nakes itu ber-AC. Itu harus segera dibersihkan, kalau tidak maksimal kami akan datang lagi ke sana," tambahnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya Salah seorang Nakes di Puskesmas Batulenger yang enggan disebut namanya mengatakan bahwa pemotongan honor Jasa Pelayanan (Jaspel) hingga 50 persen disinyalir dilakukan langsung oleh dr Waty Amalia Apri Kusdarwati.

“Kapus Batulengar, dr. Waty Amalia Apri Kusdarwati memotong Jaspel hingga 50 persen. Kami keberatan karena itu hak kami. Apalagi dipotong tanpa ada kordinasi terlebih dahulu,” katanya.

Ia pun menjelaskan bahwa Puskesmas itu sudah dapat operasional sekitar 60 persen, sedangkan petugas tenaga kesehatan untuk jasa pelayanan mendapatkan 40 persen.

“Puskesmas itu sudah mendapatkan banyak dana. Ada dana penunjang, dana operasional dan itu dananya sudah ada semua. Bahkan gaji petugas penjaga rawat inap atau UGD 24 jam diputuskan oleh Kapus dipotong semua tanpa musyawarah,” jelasnya.

Nakes tersebut ingin membongkar atas dugaan korupsi anggaran konsumsi pasien. Ia mengungkapkan, bahwa pasien di Puskesmas Batulenger seharusnya diberikan konsumsi makan sebanyak dua kali sehari, yakni pagi dan sore. Namun, nyatanya hanya diberi konsumsi satu kali.

“Seharusnya mas, itu konsumsi dua kali sehari. Akan tetapi pada kenyataannya di Puskesmas Batulenger hanya diberi makan satu kali," tukasnya.

Sementara itu, atas temuan adanya dugaan pemotongan Jaspel dan korupsi dana konsumsi pasien, ditanggapi santai oleh dr Najih selaku Kepala Dinas Kesehatan Sampang.

Najih menganggap, menurutnya dalam hal ini mungkin sudah kesepakatan. Dirinya pun berjanji akan turun langsung ke Puskesmas Batulenger.

"Biasanya itu sudah ada kesepakatan para nakes, untuk bantu yang lainnya. Nanti hari senin saya konfirmasi langsung ke Kepala Puskesmas Batulenger mas," tukasnya.

Diketahui, Sidak anggota DPRD Komisi IV Sampang juga dihadiri dari pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang. (lex)

Editor : suarapublik

suara-publik.com skyscraper