suara-publik.com skyscraper
suara-publik.com skyscraper

Realisasi Honor Guru Ngaji, Tinggal Nunggu Peraturan Bupati.

avatar suara-publik.com
Foto: Wabup Bondowoso Pimpin Rapat Bahas Draf Perbup Honor Guru Ngaji.
Foto: Wabup Bondowoso Pimpin Rapat Bahas Draf Perbup Honor Guru Ngaji.
Dirgahayu RI ke 79 SMKS Ketintang

Laporan Redaksi.

BONDOWOSO, (Suara-Publik.Com) - Realisasi honor guru ngaji di Kabupaten Bondowoso, hingga saat ini masih dalam pembahasan. Namun setelah dilakukan validasi data kesemua desa oleh Bagian Kesra nampaknya akan segera di eksekusi. "Sekarang kita masih melakukan pembahasan terkait draf Peraturan Bupati, karena proses pendataan sudah selesai, kini kita tinggal menunggu realisasinya,"kata Wabup Bondowoso, H Irwan Bachtiar Rahmat, usai memimpin rapat dengan Sekda, Kadis Dikbud dan sejumlah pejabat dilingkungan Pemkab Bondowoso. Rabu, (3/7/2019) di Kantor Dikbud Bondowoso.

Wabup menegaskan, molornya realisasi honor guru ngaji ini disebabkan karena banyaknya nama-nama guru ngaji yang diduga fiktif, untuk menghindari hal itu, sehingga Pemkab Bondowoso melalui Bagian Kesra melakukan pendataan ulang. "Alhamdulillah saat kita melakukan pendataan tidak ada kendala, dan kita tinggal menunggu realisasinya dalam waktu dekat," ujar Wabup.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), H Harimas, mengemukakan, hasil rapat dengan tim selama dua hari berturut-turut masih belum final, karena tinggal melaporkan kepada Bupati, Wakil Bupati dan Sekda. Barangkali ada petunjuk penyempurnaan hasil rapat, termasuk pula dari pimpinan DPRD. "Untuk sementara, dari pihak Dikbud sudah kami anggap selesai, tapi kita masih membutuhkan saran dan masukan dari Bupati, Wabup dan Sekda. Selanjutnya kita tinggal menunggu Peraturan Bupati yang di bahas hari ini," kata Harimas.

Harimas berharap, dengan adanya kegiatan pembagian honor kepada guru ngaji, sebagai wujud kepedulian pemerintah, karena kehadiran Pemerintah ditengah masyarakat hanya ingin memberikan perhatian dan penghormatan kepada guru ngaji. Sebab mereka telah ikut berpartisipasi dalam mencerdaskan bangsa melalui ilmu agama. Hanya saja, kata Harimas, polanya sekarang dirubah.

Dirgahayu RI CV Multi Karya

Jika tahun kemarin guru ngaji menerima secara tunai dan full 100 persen, maka untuk tahun ini dan berikutnya akan dicairkan per enam bulan 50-50 persen. "Kalau guru ngaji dapat 1,5 juta, maka untuk 6 bulan pertama akan menerima 750 ribu, dan enam bulan berikutnya 750 ribu, jadi genap 1,5 juta,"katanya.

Menurutnya, karena bantuan ini berupa program pendidikan karakter, maka pemerintah akan mengevaluasi semua kegiatan yang dilakukan oleh guru ngaji. Sehingga pihak Dikbud akan menyiapkan format untuk diisi oleh guru ngaji. "Ini kita lakukan sebagai bukti pemerintah yang telah bekerja sama dengan guru ngaji untuk membangun pendidikan karakter,"imbuhnya.

Editor : Redaksi

suara-publik.com skyscraper