Laporan Tom.
SURABAYA suara-publik.com - Pegiat penanggulangan HIV Aids kembali memuji Kanit PPA Polretabes Surabaya atas keberhasilan mengungkap prostitusi online. Kusworo menyatakan di Surabaya banyak sekali prostitusi terselubung.
Dari prostitusi online biasa, 3s, swinger, gang bang, sejenis gay dan lesbian. Fantasi seks ini banyak menyumbang penularan HIV di Surabaya.
Fiqih Adyatma (29), warga Driyorejo Gresik, telah ditetapkan sebagai tersangka lantaran membuka praktik pijat full body sesama jenis dengan layanan threesome.
"Dia mengenalkan praktik protitusi dengan layanan threesome yang baru berjalan tiga kali ini lewat media sosial (medsos) Facebook. Dengan akun 'SEACH BF SURABAYA', dia kemudian bergabung grup facebook bernama "Threesome Surabaya". Lalu dari grup tersebut pria yang kesehariannya tidak bekerja ini memposting iklan pijat full body.
"Tujuan postingan itu cepat mendapatkan pelanggan," kata Kanit PPA Polestabes Surabaya AKP Ruth Yeni, Jum'at (23/2/2018).
"Jika ada pelanggan yang berminat, biasanya mereka langsung menghubungi tersangka lewat chating untuk proses ia mematok tarif pijat Rp 100 ribu selama satu jam sedangkan threesome bertarif Rp 800 ribu sekali kencan. Sudah berkali- kali, sebulan ini tiga kali," pungkas Ruth Yeni.
Tersangka menjanjikan korban AN akan diberi uang tips Rp 150 ribu, dan sisanya digunakan tersangka untuk kebutuhan sendiri. " kami berhasil menggrebrek mereka di sebuah Hotel di Jalan Panglima Sudirman Surabaya, Rabu 21 Februari 2018 sekitar pukul 17.30 WIB," tegasnya.
Dari pengamanan tersangka, polisi juga menyita barang bukti berupa, komdom, uang tunai sebesar Rp 1.276.000,- dan dua buah Handphone.
Sedangkan tersangka oleh polisi dijerat dengan Pasal 2 UU No.2 tahun 2007 tentang TPPO dengan ancaman penjara paling lama 15 tahun.
Editor : Redaksi