Laporan : Taufik Hidayat
BONDOWOSO, Suara Publik Group – Polemik munculnya desakan dari para relawan untuk segera melakukan penggantian Plt Sekda dan segenap pimpinan OPD terus menjadi perbincangan. Meski tak ada respon sepenuhnya dari Bupati dan Wakil Bupati Bondowoso. Namun, seakan-akan persoalan ini semakin diperbincangkan dari banyaknya media yang menulis.
Wakil Sekretaris (Bid.OKK) PPP Bondowoso, Muhmmad Iqbal Afif menganggap polemik adu domba para relawan memang sengaja dimunculkan untuk memecah belah partai pengusung, partai pendukung dan relawan yang sudah berjuang untuk kemenangan SABAR. “Dengan adanya pertemuan yang kami inisiasi. Akhirnya PPP dan PDIP sebagai partai pengusung dari SABAR telah sepakat untuk menampung semua aspirasi dari partai pendukung termasuk semua komunitas relawan,” ungkapnya.
Dijelaskan Afif, pertemuan itu sengaja dilakukan untuk menyatukan suara bahwa aspirasi dari setiap partai pengusung, pendukung bahkan komunitas relawan tetap akan diperhatikan. Tak hanya itu, semua aspirasi yang disampaikan, menurut Afif pasti akan ditampung oleh Bupati dan Wakil Bupati.
Namun dalam penataan Birokrasi, ia menilai harus dilihat secara utuh dan tidak dibawa keranah proses Pilkada. “Proses mengantar beliau (Bupati dan Wakil Bupati) adalah proses bersama. Jadi kebersamaan ini tidak boleh diabaikan hingga menimbulkan hal tidak baik. Tapi ingat, sebatas aspirasi bukan interfensi,” tegasnya.
Selain aspirasi, dalam persebut, Afif menegaskan bahwa relawan akan tetap berdampingan dengan pemerintahan SABAR kedepannya. “Relawan diharapkan bisa mengawal pemerintahan SABAR hingga purna tugas, terkait kebijakan, asas manfaat, khususnya kualitas pembangunan insfrastruktur,” imbuhnya.
Dilain pihak, Ketua PPP Bondowoso, Buchori Mu’im menegaskan posisi Plt Sekda yang kini banyak diincar oleh banyak pejabat juga telah dilakukan pembahasan. “Plt itu kan ada batasannya. Jadi selama batasannya itu belum dilampaui jadi saya pikir, Bupati dan Wakil Bupati perlu mempertimbangkan siapa-siapa yang akan mendudukinya,” katanya. Sementara itu, Buchori juga menilai isu terpecahnya PPP dan PDIP memang sengaja dipasarkan untuk mempengaruhi para relawan yang kini getol mengawal pemerintahan sabar.
“PPP dan PDIP pada kontek yang lain memang berbeda. Tapi kontek kebersamaan dalam mengawal Bupati dan Wakil Bupati tidak akan terpisah sampai lima tahun kedepan,” pungkasnya.
Editor : Redaksi