Laporan : Ido
BONDOWOSO, (Suara-Publik.Com)- Masih banyaknya masyarakat Bondowoso, terutama di desa-desa yang Buang Air Besar Sembarangan (BABS) membuat Wakil Bupati (Wabup) Irwan Bachtiar Rahmat prihatin.
Sebab, dari total jumlah 219 desa/kelurahan di Kota Tape –julukan Bondowoso-, ternyata hingga 2018 baru 30 persen desa/kelurahan yang masuk ketegori Open Defication Free (ODF) atau bebas BABS. Sisanya 70 persen atau sekitar 189 desa/kelurahan, masyarakatnya masih banyak BAB Sembarangan.
Melihat kondisi ini, Wabup Irwan meminta semua kepala desa (kades) mengalokasi Dana Desa (DD) khusus penanganan akses jamban. ”Dengan begitu, saya berharap dalam kurun waktu dua tahun nanti, desa-desa maupun kelurahan yang masyarakat masih banyak BABS sudah masuk kategori ODF,” kata Wabup Irwan dalam Gebyar Desa ODF 2018 Stop BABS di Hotel Ijen View, beberapa waktu lalu.
Dia juga meminta kesanggupan Dinas Kesehatan, kecamatan, desa, serta instansi lainnya untuk menjadikan Bondowoso betul-betul ODF. ”Sanggup ya Pak Imron, Pak Camat, Pak Danramil, juga semua Pak Kades,” pintanya.
Karena, dengan masuk kategori ODF, tambah Wabup Irwan, akan memudahkan penanganan sanitasi dan program-program lainnya.
Seperti penangan kasus stunting, tatanan kabupaten sehat, kasus penyakit menular, dan lainnya terkait masalah sanitasi.
Selain itu, dia berharap Dinas Kesehatan memberikan reward lebih kepada desa-desa yang sudah ODF dan juga kepada Danramil dan Puskesmas. ”Ini untuk memberi motivasi desa-desa yang belum ODF. Sehingga, keinginan saya dalam dua tahun Bondowoso menjadi ODF bisa terwujud,” ujarnya.
Editor : Redaksi