Laporan Redaksi
BONDOWOSO, (Suara-Publik.Com) - Menjelang hari raya Idhul Fitri 1 Syawal 1440 H, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bondowoso, Sigit Purnomo, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di sejumlah distributor dan pengecar gas Elpiji 3 kg di Bondowoso.
Menyusul terjadinya dugaan kelangkaan gas elpiji bersubsidi 3 Kg juga terjadi di Kecamatan dan desa. Bahkan, informasi yang berkembang harganya sudah mencapai Rp30 ribu per tabung.
Salah seorang warga Mangli Kecamatan Pujer, Nilawati mengaku sangat kesulitan mendapatkan gas Elpiji berukuran tiga kilogram tersebut. “Sangat sulit mendapatkannya, berbagai tempat penjualan gas Elpiji 3 kg kita datangi namun jarang, bahkan pengecar selalu mengatakan tidak ada,” katanya kepada SP Jum'at (23/5/2019).
Perempuan berjilbab ini mengaku, kalaupun ada, harganya melambung. Elpiji 3 kilogram yang biasa di jual sekitaran Rp17ribu hingga Rp25 ribu tersebut, ini malah tembus Rp30 ribu per tabung. "Di pedagang gas eceran susah didapatkan, di Pangkalan gas juga kalau kita datangi katanya sudah habis. Yah, kalaupun ada harganya capai Rp30 ribu,” ungkapnya.
Menurutnya, kelangkaan gas sudah berlangsung sekitar pertengahan bulan puasa hingga saat ini. Dirinya juga berharap. Pemerintah melalui instansi terkait, diminta untuk melakukan pemantauan kondisi rakyat yang saat in kesulitan mendapatkan gas bersubsidi tersebut. "Saya berharap Pemerintah segera mengambil langkah untuk mengatasi kelangkaan gas Elpiji 3 kg, karena saya menduga ada permainan harga mulai dari tingkat pangkalan hingga saat ini," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bondowoso, mengatakan, dugaan kelangkaan gas Elpiji 3 kg, harus ditindak lanjuti, sehingga ia mengambil langkah agar kelangkaan itu tidak terjadi. Penyaluran gas elpiji ke wilayah di Kabupaten Bondowoso selama ini berjalan normal dan tidak ada hambatan.
"Tetap seperti biasa. Namun, menjelang hari raya ini konsumsi masyarakat naik, dan ini memicu gas elpiji 3 kg cepat habis," kata Sigit Purnomo, saat melakukan sidak di Kecamatan Pujer.
Meski demikian, Sigit belum mengetahui penyebab pasti kelangkaan tabung gas. Hal tersebut menurutnya diduga imbas dari meningkatnya penggunaan gas di masyarakat jelang hati raya "Untuk mengurangi masalah kelangkaan gas elpiji 3 kilogram tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso sudah beberapa kali melakukan operasi pasar dan sidak disejumlah desa di Bondowoso,"ujarnya.
Selain itu, Sigit meminta kepada pangkalan dan pengecer untuk tidak berspikulasi sehingga kalau itu dilakukan akan merugikan masyarakat. Jika itu dilakukan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak lain untuk memantau perkembangan gas elpiji 3 kg dilapangan.
"Jadi, saya minta kepada pangkalan hingga tingkat pengecar untuk tidak mempersulit gas elpiji 3 kg bersubsidi,"imbuhnya.
Editor : Redaksi