Laporan Redaksi.
BONDOWOSO, (Suara-Publik.Com) - Sedikitnya 28 yatim piatu dan 100 orang janda di desa Glingseran Kecamatan Wringin mendapat santunan dari anak-anak muda yang tergabung dalam komunitas peduli sesama (KPS) yang diketuai oleh Anton Rusdianto. Sabtu sore, (1/6/2019).
Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Bondowoso, H Irwan Bachtiar Rahmat, Babhinsa, Kepala Desa Glingseran, Sulaidi, Kiyai Hafizdul Ahkam, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan ratusan masyarakat setempat.
Kades Sulaidi menyatakan, pihaknya merasa bangga terhadap anak-anak muda di desa Glingseran, terutama yang bergerak dibilang sosial, sehingga potensi dan kreatifitas ini patut diapresiasi. "Sebagai pribadi dan atasnama pemerintah desa menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada KPS ini, yang telah ikut berkontribusi sebagai pelaku pembangunan khususnya dibidang sosial,"kata Kades Sulaidi.
Sementara itu, Wabub Bondowoso H. Irwan Bachtiar Rahmat juga mengapresiasi kaum muda desa Glingseran yang mendarmabaktikan dirinya untuk berbuat dan berbagi dengan orang-orang disekelilingnya, dan ini patut dicontoh oleh anak-anak muda yang lain. "Saya sangat mengapresiasi anak-anak muda desa Glingseran yang telah membantu program pemerintah Kabupaten Bondowoso, tentang solidaritas kepada sesama yang membutuhkan,"kata Wabup.
Selain itu, Wabup mendorong pemerintah desa untuk mengembangkan Bumdes sebagai sarana kegiatan didesa. Bahkan Wabup mencanangkan desa Glingseran sebagai pilot projek untuk wisata desa Kabupaten Bondowoso. "Sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa Gellingseran,"kata Wabup.
Wabup juga mengajak masyarakat untuk membantu pemerintah dalam program pengentasan kemiskinan dengan cara-cara yang kreatif, sehingga dapat menumbuhkan ekonomi yang berkesinambungan, dan tentunya meningkatkan potensi yang ada.
Selain itu, Wabup mengajak masyarakat untuk menjaga kondusifitas, untuk tetap menjaga kekompakan menjalin silaturahmi sehingga memperkuat persatuan dan kesatuan NKRI. "Pemilu sudah selesai, kita kembali merajut tali persaudaraan, jangan karena perbedaan pilihan kemudian kita tidak bersatu. Hal itu tidak boleh terjadi, saya menghimbau kepada para tokoh dan para pemuka agama untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak terkontaminasi paham radikal yang berusaha memecah kehidupan berbangsa dan bernegara,"ungkapnya.
Editor : Redaksi