Laporan Redaksi
BONDOWOSO, (Suara-Publik.Com) Bupati Bondowoso Salwa Arifin, akhirnya memilih Syaifullah sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, yang dilantik hari ini, Selasa, (30/7/2019), Pukul 7.30 WIB, di Pendopo. Namun pengangkatan dan dan pelantikan Sekda yang baru tersebut banyak mendapat tanggapan miring dari masyarakat, salah satunya dari Ketua Lembaga Advokasi Consultasi Analisa Kebijakan (LACAK) Bondowoso, Hadi Siswoyo. Ia menganggap Sekda yang dipilih Bupati kurang pantas.
Menurut Hadi, berbanding terbalik antara Sekda dengan Bupati, pasalnya, sudah terlihat ketika beredar rekaman yang diduga suara Syaifullah sedang marah-marah, seharusnya marah-marah seperti itu. “Sangat disayangkan, baru kali ini ada seorang pejabat marah sama staf yang bukan bawahannya, apalagi dia belum menjabat di Pemkab Bondowoso sudah arogan,”kata Hadi dengan nada sinis.
Menurut Hadi, seharusnya Bupati tidak melantik pejabat yang tempramen seperti itu. Sebab, akan ada jarak antara bawahan dengan atasan, sehingga roda pemerintahan tidak akan berjalan maksimal. Karena ASN merasa takut.
“Mestinya, seorang pejabat itu bersikap santun dan rendah hati, tidak berlagak seperti preman pasar, sudah ngancam-ngancam seperti itu, bahkan, semua ASN di Bondowoso akan merasa takut jika punya pejabat seperti,”ucap Hadi Siswoyo.
Dengan kejadian tersebut, sebagai masyarakat Bondowoso, Hadi meminta Bupati untuk waspada, karena sepertinya akan menjadi preseden buruk bagi pemerintahan Bupati kedepan. “Saya hanya kasihan sama Bupati, jika mempunyai bawahan seperti itu.
Mestinya seorang birokrasi harus menjadi panutan bagi bawahannya dalam bersikap, jangan kemudian over akting kayak gitu, saya sebagai warga masyarakat Bondowoso malu kalau punya pejabat seperti itu,”tandasnya.
Selain itu, Hadi minta kepada para tokoh agama dan para ulamak di Bondowoso untuk mengambil sikap tegas, karena Bupati Bondowoso seorang Kiyai dan ulama yang sangat santun, sehingga akan bertolak belakang antara Bupati dan bawahannya. “Saya minta para kiyai dan ulamak di Bondowoso untuk memberikan saran kepada Bupati, agar mewaspadai pejabat pemarah,”imbuhnya.
Dilain pihak, Kepala BKD Bondowoso, Alun Taufana, mengaku jika Syaifullah datang ke BKD marah-marah. “Pak Saifullah datang kesini marah-marah. Dikira saya yang memperlambat proses pelantikan sekda ini, karena surat undangan pelantikan belum disebarkan ke seluruh OPD,”kata Alun kepada wartawan.
Menurutnya, untuk mengedarkan surat undangan tersebut, harus sesuai aturan dan harus ada perintah dari Bupati. “Kalau belum ada perintah, apakah surat undangan pelantikan itu mau diedarkan, berarti saya mendahului Bupati,”ujarnya.
Namun, yang membuat Alun terkejut ketika diancam oleh Syaifullah, yang akan mencopot dari jabatan, bahkan mau memenjarakannya kalau main-main. “Jabatan itu hanya titipan. Yang membuat hati saya menangis karena diancam dipenjarakan. Terus salah saya apa,”tutur Alun.
Editor : Redaksi