Gresik, suara-publik.com - Polres Gresik menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H/2020 M. Acara dilaksanakan di Masjid AH Syafa’a Polres Gresik Jl. Basuki Rahmad No. 22, Kamis (29/10).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolres Gresik AKBP. Arief Fitrianto SH, SIK, MM, KH. Nadjib Muhammad dari Jombang, Wakapolres Gresik Kompol Dhyno Indra Setiadi SIK, M.Si, PJU Polres Gresik, Perwira Staff Polres Gresik, anggota Polres Gresik. Acara diawali dengan pembacaan sholawat dan Tilawah yang disampaikan oleh Ustd. Achmad Ishaq.
Selanjutnya sambutan oleh Kapolres Gresik yang disambung dengan ceramah Agama oleh KH. Nadjib Muhammad.
Dalam sambutannya Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto, SH. S.I.K. MM menyampaikan kegiatan ini adalah giat serentak yang dilaksanakan seluruh Polres se Indonesia. “Kegiatan maulid Nabi merupakan bagian dari Program Polres Gresik, yaitu RESIK (Religius – Empati- Solid- Integritas – Konsisten), dimana tantangan kedepan Polri semakin besar.
Maka dengan semangat maulid Nabi sebagai tauladan insan Polri, dalam menjalankan Tugas sehari-sehari serta mendapat Ridho dari Allah SWT,” ujar Kapolres.
Lanjut Kapolres, jajaran Polres Gresik berharap dalam kesempatan ini KH. Nadjib Muhammad memberikan Motivasi, Semangat, dan Bekal serta Doa, agar dalam pelaksanaan tugas Polri ke depan mendapat Perlindungan Allah SWT, serta Ridho dalam kehidupan keluarganya sehari-hari.
Acara inti maudlatil hasanah disampaikan oleh KH. Nadjib Muhammad dari Jombang, diulas bagaimana Nabi Muhammad SAW telah masuk dalam sebuah Buku mendunia di tahun 1976 dimana menempatan pada nomer 1, sementara No 2 ditempati oleh Issac Newton (Penemu Gravitasi), yang mana hal tersebut mendapat pertentangan dari Umat Muslim yang protes karena mensejajarkan kedudukan Nabi pada urutan yang hampir sama dengan manusia biasa.
“Nabi Muhammad SAW sebelum kelahiran telah dituliskan dalam Al Quran, yang mana segala tindak lakunya merupakan Al-Quran yang berjalan, dan memiliki fisik dan kebutuhan seperti manusia biasa yang mampu memanusiakan manusia biasa,” tuturnya.
Masuknya Islam ke Indonesia, lanjut KH. Nadjib, merupakan bagian Bazzariahnya atau cita rasa manusia, nabi Muhammad SAW dibandingkan dengan nabi – nabi sebelumnya. Yang mana pada kondisi manusia sesungguhnya berada pada diantara Kebaikan dan Keburukan.
“Beliau mengemban tugas untuk memperbaiki Akhlak, beliau juga merupakan Negosiator luar biasa khususnya pada perintah Sholat,” jelas pimpinan Ponpes Al Madinah Denanyar ini.
KH. Nadjib mengatakan, menurut pemahaman para Ulama Tri Brata dan Catur Prasetya yang ada pada tubuh Polri, merupakan implementasi dari tugas dan kewajiban para malaikat dan nabi yang diutus oleh Allah SWT. “Tugas yang diemban Polri bila dilandaskan berdasarkan Ibadah kepada Allah SWT, maka pahalanya luar biasa besar dimata Allah SWT. Yang menjadi tolak ukur adalah rasa keimanannya, sehingga setiap langkah tugas niatkanlah untuk Ibadah kepada Allah SWT,” terang Kiai dari Kab. Jombang ini.(imam)
Editor : Redaksi