Jombang, Suara Publik.com - Mendung kontroversi itu terus menggelayut di langit kantor pemerintahan yang dinahkodai DR Priadi MM. Belum ada konfirmasi, apakah mendung akan berujung pada turunnya hujan, atau sebaliknya malah menghadirkan pendar yang terang benderang.
Seremoni jurnalistik kota santri dalam tiga pekan terakhir disebut telah menempatkan Disperta (Dinas Perranian) sebagai icon perubahan cara pandang jurnalistik gaya baru.
Yang paling hebat, sebut seorang pemerhati media, belum pernah terjadi sebelumnya model penyajian berita sedahsyat yang dilakukan kepada Disperta.
Tentu ini sangat positif dan bisa dimaknai sebagai kabar gembira. Penyajian berita gaya indep news yang belakangan dilancarkan pegiat media kota santri, dipercaya bakal menghadirkan ruang pencerahan setimpal sebagai terjemahan fungsi kontrol dan sekaligus kekuatan media sebagai pilar ke empat demokrasi.
Gaya indep news, sebut pemerhati, memang begitulah seharusnya media bekerja. Cara penyajian informasi hingga dimensi paling detail seperti itu, diyakini bakal mampu menegakkan sendi etik para pejabat serta pemangku kepentingan dalam mengemban amanah masyarakat luas. "Meluruskan yang bengkok, mengakkan yang miring, serta meneguhkan yang sudah menancap, "tuturnya bernada filosofis.
Pada polemik pengadaan barang dan jasa oleh Disperta Jombang, lanjut pemerhati, gaya indep news itu bisa dilihat dari cara media memberi perimbangan opini atau second opinion (pendapat lain) atas konsep kerja yang dipilih pihak pengguna anggaran.
Pada polemik pengadaan rubuha misalnya, terlihat bagaimana pegiat media bergigih mengeksplor dan mengurai konsep kerja pihak dinas yang diperbandingkan dengan produk profesional pengrajin pagupon di Mojoagung.
Sekilas penyajian berita terkesan masuk akal, sebelum akhirnya berpulang kepada pembuktian empirik. Tidak hanya itu, kinerja wakil rakyat yang terhormat juga tak luput dari sorotan. Dituding turut andil meloloskan anggaran, pihak dewan pun dibikin kelabakan. Bahkan seluruh atmosfir yang menyertai pengadaan barang, juga turut dibongkar hingga sisi paling detail seorang pemenang tender.
"Ini sangat dahsyat. Sekaligus merupakan paradigma baru gaya jurnalistik kota santri. Dan itu semua terjadi berkat dinas pertanian, "ujarnya. (Din)
Editor : Redaksi