Gresik, Suara Publik.com - Putusnya akses jalan kabupaten yang terletak di desa Munggugianti kecamatan Benjeng akibat tergerus banjir kali Lamong sejak tahun 2019 sampai saat ini belum ada perhatian dari Dinas PUTR Gresik.
Badan jalan yang tergerus arus banjir membuat sisi kiri menyisakan lubang besar yang membuat para pemakai jalan tersebut harus bersabar dan hati-hati.
Karena lebar badan jalan menjadi sempit, harus bergantian dari arah berlawanan saat melewati titik yang rusak tersebut terutama kendaraan roda 4 atau lebih. Beberapa warga sekitar kepada awak media mengatakan lubang itu sering memakan korban kecelakaan meski tidak sampai merenggut nyawa.
" Warga sudah melaporkan ke kepala desa dan sudah disampaikan ke dinas terkait tapi sampai sekarang belum ada pembenahan sama sekali," ucap salah satu warga,Darno (47).
Sementara itu Kepala Desa Munggugianti, Fathur Rozi terkait letak atau lokasi jalan yang putus dan menyisahkan lubang besar karena tergerus banjir tersebut mengungkapkan kalau jalan ini merupakan akses penghubung antar desa, yakni antara desa Munggugianti dengan empat desa lain seperti desa Bulang Kulon, desa Balongmojo, desa Balong Tunjung dan Desa Lundo.
" Badan jalan yang putus itu karena tergerus arus banjir tahun 2019 sehingga badan jalan berkurang. Di mana lubang itu panjangnya lebih kurang 10 meter, lebar 4 meter dan kedalaman 1,5 meter. Dan sudah 1 tahun ini belum ada perhatian serius dari Dinas PU kabupaten Gresik untuk membenahinya," ujar dia pada Senin (7/12/2020) di ruang kerjanya.
Fathur Rozi berharap," Agar jalan kabupaten ini segera dibenahi oleh Dinas PU sehingga akan memperlancar aktivitas masyarakat yang melaluinya. Dan tidak ada lagi warga yang menjadi korban kecelakaan karena jalan yang putus tersebut." Jelasnya.
Kondisi jalan yang putus ini rencananya akan dilaporkan ke Komisi 3 DPRD Gresik oleh salah satu LSM yakni LSM LEDAK ( Lembaga Demokrasi Kerakyatan).
Menurut ketua DPD LSM LESAK Gresik Imam Safi'i mengatakan " Pihaknya akan menyampaikan masalah ini ke Komisi 3 DPRD Gresik yang membidangi masalah pembangunan bilamana belum ada tindakan pembenahan," terangnya.
Waktu itu, LSM LEDAK sudah pernah melaporkan ke Dinas PUTR Gresik. Salah satu pegawai URC, Pak Femi telah dihubungi lewat sambungan telpon seluler mengatakan mau membenahi jalan poros desa yang berubah status menjadi jalan kabupaten di desa Munggugianti. " Akan segera membenahi jalan yang putus akibat terjangan banjir tahun kemarin (2019)," katanya pada Selasa (8/12/2020).
Namun kenyataannya sampai sekarang belum ada tindaklanjut kapan dibenahi, sehingga mengganggu aktivitas warga baik warga desa Munggugianti maupun warga desa lain yang yang menggunakan akses jalan tersebut. (Tim)
Editor : Redaksi