Surabaya, Suara Publik - LaNyalla Mahmud Mattalitti Ketua DPD RI asal Jatim berpeluang besar untuk menjadi kandidat Capres di pemilu 2024. Sebab LaNyalla terbukti membawa DPD RI menjadi semakin baik dan bermanfaat bagi daerah. Selain itu, mantan Ketua Kadin Jatim ini bisa merangkul semua golongan.
Hal itu telah dilakukan oleh LaNyalla dalam setiap kunjungan ke Daerah. Dimana semua golongan diajak turut serta memikirkan solusi masalah yang ada di daerah. Tidak pandang bulu, apakah tokoh itu pendukung Jokowi atau Prabowo saat pemilu lalu.
Bahkan akhir-akhir ini, Senator asal Jatim ini eksis bertemu dengan tokoh-tokoh nasional. Seperti Rizal Ramli, Gatot Nurmantyo, Bambang Soesatyo, Puan Maharani, Bang OSO dan banyak tokoh lainnya yang diajak memikirkan kondisi bangsa dan negara Indonesia.
Selain kiprah nya yang meroket, survey ASRC 71 Persen Responden Menghendaki Presiden Bukan Kader Partai, membuat peluang LaNyalla untuk direkrut Partai untuk menjadi kandidat Capres semakin besar.
Seperti yang dikutip dari RMOL, berdasarkan Survey tersebut. Figur yang layak diusung sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 tidak mesti dari kalangan partai politik.
Begitu hasil survei yang dirilis Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) dalam webinar bertema "Sumber Kepemimpinan Nasional: Menuju 2024" pada Sabtu (22/5)
"Mayoritas responden yakni 71,49 persen ingin calon presiden tidak harus kader partai, dan 28,51 persen lainnya menginginkan calon presiden dari kader partai," ujar peneliti ARSC, Bagus Balghi dalam pemaparanny
Begitu pun soal gender calon presiden, kata Bagus, hampir semua respon yakni 93,97 persen meminta capres adalah laki-laki, dan 6,03 persen lainnya menginginkan perempuan
"Calon presiden dari kalangan sipil menjadi paling tinggi dipilih responden yakni 60,58 persen. Sementara 34,05 persen menginginkan capres dari militer, dan 5,37 persen dari kalangan polisi," jelasnya.
Survei tersebut melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi dengan 60 persen berusia muda di bawah 30 tahun dan usia minimal 17 tahun.
Metode survei yang dipakai adalah multistage random sampling dan dilakukan selama periode 26 April-8 Mei melalui sambungan telepon. Adapun margin error plus minus 2,9 persen. (sp/rmol)
Editor : Redaksi