SURABAYA, (suarapublik.com) – Walikota Surabaya Eric Cahyadi menunjukkan bahwa sebagaian besar orang Indonesia lebih memilih menggunakan layanan medis di Luar Negeri. Namun, kini di Surabaya sudah ada Medical Tourism di masing-masing rumah sakit. Tentu saja, masyarakat tak perlu berobat ke Luar Negeri.
Eric mengatakan, bahwa Medical Tourism saat ini sedang di Soft Launching ada 17 rumah sakit di Surabaya telah menyetorkan data yang diselenggarakan Balai Kota Surabaya. Senin, (27/92021).
“Surabaya kota terbesar kedua terpilih sebagai Pilot Project Medical Tourism karena mempunyai rumah sakit, dokter yang tak kalah bersaing dengan rumah sakit di Malaysia dan Singapura yang selama ini menjadi rujukan masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Kota Pahlawan ini mengatakan, Medical Tourism di Kota Surabaya bau di launching pada 10 November 2021, bulan depan.
“Medical Tourism sangat besar. Indonesia memiliki rumah sakit dengan pelayanan kesehatan dan teknologi yang tak kalah dengan yang ada di Luar Negeri,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Dokter Dodo Anando menilai, bahwa kondisi pandemi Covid-19 ini seharusnya menjadi momentum bagi industri rumah sakit Indonesia untuk merebut kembali pasar domestik yang selama ini lari ke luar negeri.
“Dengan adanya rumah sakit yang mutu dan pelayanannya sudah sama dengan negara maju, masyarakat sudah tidak perlu lagi berobat ke luar negeri,” paparnya.
Selain itu, masih Dodo, tantangan utama adalah bahwa kebutuhan akan kesehatan secara kuantitatif dan kualitatif sangat meningkat. Oleh karena itu, dibutuhkan lebih banyak sumber daya kesehatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan yang meningkat.
“Sedangkan, sumber daya untuk (SDM, dana, sarana, ilmu dan teknologi, manajemen, material kesehatan, obat, dll) terbatas,” tandasnya. (Ony)
Editor : Redaksi