suara-publik.com skyscraper
suara-publik.com skyscraper

UKM di Jatim Besar, Dorong Kebangkitan Perekonomian Daerah

avatar suara-publik.com
suara-publik.com leaderboard

SURABAYA, (suarapublik.com) - Baru-baru ini salah satu media elektronik lokal, JTV menggelar talkshow dengan tema Pelaku UKM Terlindungi, Ekonomi Tumbuh Tinggi”. Acara ini dilaksanakan di sudio JTV dgn dipandu Imam Dwi sebagai host. 

Turut menghadirkan 3 (tiga) orang narasumber yakni, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Andromeda Qomariah, Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur, Deny Yusyulian, dan Manager Operasional Galeri Pesona Batik Madura di Bangkalan, Jakfariady.

Andromeda Qomariah menyampaikan, bahwa dengan jumlah UMKM yang sangat besar di Jawa Timur mendatangkan potensi yang cukup besar untuk mendorong kebangkitan perekonomian daerah. 

“Kontribusi dari Koperasi dan UKM sangat luar biasa, jumlah Koperasi kita adalah 22.865 unit dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 156 ribu orang, kontribusi koperasi dan UKM terhadap PDRB Jawa Timur ini mencapai 57,25 %, ini tentu sangat luar biasa," kata Andromeda, seperti dilansir dari Diskopukm.go.id

Memang, kata Andromeda, ditengah pandemi ini banyak ditemukan pelaku usaha yang gulung tikar. Namun, semua itu, lanjutnya, tidak semua UKM yang bangkrut, masih banyak yang berjalan. 

"Apalagi ditengah pandemi kemarin memang ada sebagian UKM kita yang jatuh, namun ada juga yang tumbuh, terutama untuk sektor makanan, minuman, layanan kesehatan, dan lain-lain, itu memang mereka menjadi unggul," ujarnya. 

"Kenapa mereka bisa unggul? Karena mereka bisa cepat melakukan adaptasi pada saat pandemi, diantaranya berubah dari berjualan yang awalnya secara offline lalu berubah menjadi secara online, pembayaran yang awalnya secara tunai berubah menjadi non tunai," tambah Andromeda.

Andromeda Qomariah menjelaskan, beberapa program yang diberikan oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur kepada para pelaku UMKM agar mereka lebih berdaya, lebih kuat, dan lebih mumpuni. 

“Selain program penguatan kelembagaan KUKM, fasilitasi merk, promosi, peningkatan SDM melalui berbagai macam pelatihan, termasuk digitalisasi, kemudian kita juga ada bantuan dalam bentuk penyaluran dana bergulir, baik melalui perbankan atau lembaga keuangan lainnya," terang Andromeda.

Terkait kolaborasi dengan BP Jamsostek, Andromeda menegaskan, pihaknya juga cukup gencar menyampaikan kepada para pelaku UKM binaannya agar memanfaatkan dan mengikuti layanan dan program-program dari BP Jamsostek. Pasalnya, sangat banyak manfatnya untuk kelangsungan usaha mereka. 

"Selama ini kita sudah secara aktif dan intens melakukan sosialisasi bahwa mereka harus mengikuti program-program dari BP Jamsostek, dan mereka sangat respon sekali terhadap arahan kami, karena mereka sudah menyadari akan pentingnya program-program dari BP Jamsostek”, pungkasnya Andromeda. 

Deny Yusyulian dari BPJS Ketenagakerjaan menyampaikan, beberapa sudah dilakukan oleh BPJS agar para pelaku UMKM ini lebih berdaya dan sadar dengan potensinya.

"Kami berkerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM dalam memberdayakan mereka untuk memperkuat struktur perekonomiannya dengan melengkapi mereka dengan bentuk perlindungan data," katanya. 

Pelantikan Pjs Bupati jember

Sebelumnya, menurut Deny, pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan Dinas Koperasi dalam hal program jaminan kecelakaan kerja. 

"Kami mengadakan MOU dengan Dinas Koperasi sebagai turunan dari instruksi Presiden No. 2 tahun 2021 yaitu program jaminan kecelakaan kerja akan melindungi para pelaku UMKM ini ketika melakukan aktivitas kerja, ada program jaminan kematiaan yang akan memberikan perlindungan kepada ahli waris pada saat pencari nafkah itu meninggal dunia karena sakit, dan ada juga program tabungan hari tua," terangnya. 

"Nah dengan 3 program ini mereka bisa menabung sebanyak 36. 800 setiap bulan, untuk mendapatkan 3 manfaat sekaligus, yaitu manfaat kecelakaan kerja, manfaat kematian, plus kalau tidak akan terjadi putus sekolah kepada anak-anak karena mereka sudah terlindungi oleh negara melalui BP Jamsostek, ada beasiswa untuk 2 orang anak, nah disitulah penguatan kami kepada pelaku UMKM." ujar Deny.

Lebih lanjut Deny menyampaikan, dalam upaya untuk menjaga agar para pelaku UMKM ini tepat waktu untuk membayar iuran keikut sertaannya dalam program-program BP Jamsostek beberapa langkah sudah dilakukan oleh BP Jamsostek agar para pelaku UMKM ini semangat dan tidak merasa susah dalam membayar. 

“Sampai dengan posisi November kemarin, apa dampak dari kerjasama yang sudah kita lakukan dengan Dinas Koperasi, paling tidak sudah ada 14.743 pelaku UMKM terlindungi program Pemerintah melalui BP Jamsostek ini, untuk menjaga sustainability ini agar mereka tepat waktu membayar iuran adalah tentu saja kita berkolaborasi, tidak mungkin kita tidak memanfaatkan kanal-kanal yang sudah disiapkan oleh banyak instrument digital, antara lain kita bekerjasama dengan gopay, tokopedia, Bank Jatim, nah ini adalah kanal-kanal yang sudah kita siapkan, mereka tinggal mengakses, masuk ke website kita, tinggal membayar iuran melalui aplikasi tersebut, itulah penguatan yang kami lakukan”, ujar Deny. 

Disamping itu, lanjutnya, program terbaru dari Kementerian Tenaga Kerja tentang kepemilikan rumah bagi para pelaku UMKM. Salah satu yang menarik adalah Peraturan Menteri Tenaga Kerja yang terbaru, yaitu peraturan No. 17 Tahun 2021 tentang Kepemilikan Rumah buat pekerja, termasuk UMKM. Hanya cukup punya uang Rp. 2 juta sudah bisa punya rumah karena semua biaya ditanggung oleh BP Jamsostek, akad kreditnya, bunganya juga subsidi, hanya 7 flat, selama bisa 25 atau 30 tahun.  

"Nah itulah fasilitas-fasilitas yang akan merangsang mereka untuk tertib membayar iuran karena ada manfaat yang bisa mereka terima," tandasnya.

Sementara itu, Jakfariady dari Galeri Pesona Batik Madura mengatakan, bahwa lembaganya sudah ikut sejak tahun 2012. "Saat itu namanya masih Jamsostek. Dengan layanan masih terbatas, yaitu JHT, JKK, dan Jaminan Kesehatan," katanya. 

Selanjutnya, masih Jakfariady, untuk menyiasati keterbatasan modal Jakfarriady menyampaikan agar para pelaku UMKM kreatif dan memutar otak untuk memanfaatkan tekologi yang ada.

“Kalau sekarang kan jamannya online, banyak marketplace yang tersedia, kita main foto aja dulu, misal kita jual batik di marketplace seharga 100 ribu, kita sebagai reseller, ya itu cara sederhana yang bisa kita lakukan," pungkasnya. (Red. SP)

Editor : Redaksi

Iklan Pelantikan Kadis DKP sbg Pjs Bupati sda