Sidang dengan agenda pemeriksaan terdakwa, Saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sabetinia R.Paembonan dari Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menanyakan kronologi perkara tersebut kepada terdakwa.
Terdakwa Djoni yang merupakan Pegawai dari PT. Indah Golden Signature (IGS) sebagai kurir untuk pengambilan dan pengiriman emas menyampaikan ,Bahwa saat itu ada perintah dari perusahaan untuk mengambil emas di Toko Perhiasan Sumber Agung Pasar Atom.Setelah ada surat serah terima dan emas yang seharusnya di bawa ke perusahaan tapi dibawa lari.
"Emas saya bawa lari dan saat ditangakap Polisi yang 6 masih utuh dan 1 Kg sudah dipotong,"Katanya dihadapan Majelis Hakim di Ruang Candra PN Surabaya.
Selanjutnya Saksi Subhan menjelaskan bahwa saat itu Djoni meminta tolong untuk menjualkan Emas. Kemudian emas tersebut dibeli oleh Hendro seharga Rp.8 juta dengan berat 20 gram.
"Dan saya mendapatkan Komisi Rp.1 juta dari Hendro.
Disingung oleh JPU terkait apakah ada surat untuk emas tersebut dan sekarang dimana keberadaan emas yang dibeli Hendro.
"Saat itu Djoni bilangnya ada suratnya tetapi ngomong lagi bawa surat hilang dan emas ini merupakan warisan dari orang tuanya,"Kata Subhan.
Kedua terdakwa merasa menyesal, tidak akan mengulangi lagi serta belum pernah dihukum.
Usai sidang jaksa Sabetinia R.Paembonan disinggung terkait Status dari Handoko,"Handoko Daftar Pencarian Orang (DPO),"Tegas Sabetania, di PN Surabaya.
Saksi Lie Paulus Stephanus pada hari Selasa tanggal 31 Agustus 2021, terdakwa Djoni kurir dari PT.IGS, mengambil 7 batang emas untuk dimurnikan menjadi logam mulia, waktu terdakwa Djoni datang yang menerima dan memberikan barang adalah Florensia Stephanus, sekitar jam 3 sore, diberi tanda terima pengambilan barang, sesaat setelah mengambil barang, namun terdakwa tidak menemui saksi Salim Muklis driver nya, justru 7 emas batangan tersebut dibawah lari oleh terdakwa.
Selang berapa lama saksi Willy menelpon saksi Lie Paulus apakah kurirnya sudah mengambil barang emas tersebut, saksi Lie Paulus mengatakan bahwa kurirnya Djoni telah 15 menit meninggalkan toko emas miliknya.
Betapa terkejutnya saksi Willy, saat dirinya menelpon Muslim Lubis staf nya yang bersama pergi dengan terdakwa, justru saksi Muslim mengatakan kalau dirinya telah menunggu lebih dari 1 jam namun terdakwa Djoni tak kunjung datang keparkiran.
Ternyata oleh terdakwa Djoni barang emas tersebut di bawah ke pasar Rungkut, yang sebelumnya satu batang emas telah dipotong sampai seberat 200 gram, nilai uangnya sebesar Rp. Rp.102.400.000'- , dan digunakan untuk bayar hutang sebesar 65 juta, uang tersisa Rp. 7.589.500,-, saat terdakwa Djoni ditangkap petugas Kepolisian Ditreskrumum Polda Jatim hari Jumat 1 Oktober 2021, di café Intro Jazz Tree Park City Apartemen Jalan MH Thamrin No. 7 Cikokol Kota Tangerang, menangkap terdakwa Djoni dengan BB,
Dengan barang bukti 6 batang emas utuh dan emas sisa batang bekas dipotong seberat 772,55 gram.
Potongan emas batangan seberat 200 gram tersebut dijual kepada Subhan bin Sahladi ( dalam berkas terpisah), yang menerima jual beli emas dipinggir jalan dengan harga total Rp.102.400.000'-. Sedangkan terdakwa Subhan ( penadah) ditangkap di pasar Wadung Asri Sidoarjo.
Akibat perbuatan terdakwa, pihak PT Indah Golden Signature (PT IGS) mengalami kerugian senilai Rp. 6.000.000.000,-.
Dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sabetenia , terdakwa dijerat tindak pidana Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 374 atau pasal 372 KUHP, Untuk Terdakwa Subhan didakwa dengan Pasal 480 oleh JPU Wahyu Hidayatullah dari Kejati Jatim.(Sam)
Editor : Redaksi