SURABAYA, (suarapublik,com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus melakukan beragam langkah aksi untuk mendorong stabilisasi harga telur ayam ras yang beberapa waktu lalu sempat mengalami pergerakan harga.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Iwan menyampaikan kepada masyarakat Jawa Timur agar tidak perlu panik, karena jumlah telur ayam ras di Jawa Timur saat ini dalam kondisi surplus.
Berdasarkan data yang dihimpun melalui Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, saat ini jumlah telur ayam ras di Jawa Timur surplus sebesar 27.012 ton. Untuk itu, masyarakat diharapkan tidak perlu khawatir.
“Kami telah melaksanakan rapat koordinasi dengan OPD terkait di lingkup Disperindag Jatim serta dinas yang menangani perdagangan di Kab/Kota di Jawa Timur untuk mendorong kelancaran alur distribusi, stabilisasi harga, dan stok telur yang mencukupi di seluruh Kab/kota yang ada di Jawa Timur,” ungkap Iwan, Selasa, (30/5/2023).
Iwan turut mengungkapkan bahwa pergerakan harga telur ayam ras yang kini terjadi di Jawa Timur terjadi karena tingginya permintaan pasar, peningkatan permintaan terkait program pencegahan stunting dari Badan Pangan Nasional RI, dan kenaikan harga bahan baku pakan ternak unggas yang berdampak pada peningkatan harga pakan.
Pergerakan harga telur ayam ras diprediksi akan berlangsung sementara, dan diharapkan akan segera berangsur normal kembali. Sebab pelaksanaan pembagian bansos di mana ada item telur ayam di dalamnya, berlangung selama tiga bulan sejak bulan April.
"Akhir Juni insya allah sudah kembali normal. Jadi kami harap masyarakat bisa tenang," imbuhnya.
Namun, jika hingga akhir bulan Juni harga telur ayam di Jatim tidak kunjung turun, Iwan menegaskan bahwa Pemprov Jatim dipastikan akan mengambil langkah tegas, dengan melakukan upaya intervensi pasar sehingga harga telur ayam ras bisa kembali stabil.
Salah satu opsi yang disiapkan adalah dengan melakukan operasi pasar dengan penyediaan telur ayam dalam jumlah mencukupi dan harga yang murah. (adv/Red)
Editor : Redaksi