LAMONGAN, (suarapublik.com) - Seorang jurnalis dari salah satu media online lokal di Kabupaten Lamongan, Sutrisno Ermanto, asal Dusun Genengan RT 03/RW 07, Desa Baturono, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, harus mengalami nasib yang kurang mengenakkan. Ia dikeroyok sejumlah preman yang membekingi perjudian sabung ayam yang berada di wilayah Desa Kedungpring, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun media suarapublik.com, bahwa Korban Sutrisno telah di aniaya sejumlah preman. Tak hanya para preman, namun diduga ada oknum TNI aktif yang juga ikut mengeroyoknya.
“Sekira pukul 15.00 WIB bersama rekan saya mencoba menggali informasi terkait adanya perjudian sabung ayam yang marak dan bebas beraktivitas di Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan. Akhirnya saya bersama rekan, baru saja tahu lokasi dan segera meluncur ke lokasi perjudian sabung ayam, baru saja sampai di tempat parkir, saya langsung disambut sejumlah preman, dan menanyakan saya dari mana, tentu saya menjawab dari wartawan. Kemudian sebelum saya turun dari kendaraan, saya disodori amplop yang tidak tahu berapa nominal didalamnya, saya langsung balik kanan, dan menemui Kepala Desa Kedungpring (Joko Vitono),” ungkap Sutrisno.
“Saat saya hubungi Kepala Desa Kedungpring via WhatsApp, ia menjawab sedang di lokasi proyek di Dusun Peterongan, Desa Kedungpring. Segera saya menemui Kepala Desa Kedungpring guna klarifikasi terkait keberadaan lokasi perjudian sabung ayam di wilayah Desa Kedungpring, kompensasi apa yang didapat Desa Kedungpring dari keberadaan lokasi perjudian sabung ayam tersebut. Kepala Desa Joko Vitono menjawab, itu urusan Kepala Dusun Saya Mas, selang beberapa menit Kepala Desa Joko Vitono menelpon seseorang dari lokasi perjudian sabung ayam tersebut,” tambahnya.
Saat itu, Sutrisno menjelaskan, dirinya tidak tahu maksud dari Kepala Desa Joko Vitono menghubungi seseorang. Tak berselang lama, beberapa orang tak dikenal menghampirinya dengan melakukan pemukulan. Anehnya, disaat Sutrisno dipukuli oleh beberapa preman, Joko Vitono enggan membantu. Malah orang nomor 1 di Desa Kedungpring tersebut dengan sengaja membiarkan aksi premanisme tersebut.
“Tak lama datanglah kurang lebih dua belas orang dan tanpa babibu langsung memukuli saya menggunakan balok kayu, anehnya Kepala Desa Joko Vitono tidak melerai bahkan seakan memberi jalan kepada sejumlah preman untuk mengeroyok saya. Selang beberapa saat saya di bawa sejumlah preman tadi yang mengeroyok serta memukuli saya ke Puskesmas Muhammadiyah Kedungpring untuk diobati," papar Sutrisno.
“Setelah selesai, saya dipaksa tanda tangan pernyataan damai, demi keamanan serta keselamatan saya dengan terpaksa saya menandatangani pernyataan damai tersebut, yang dibuat sepihak oleh oknum yang diduga anggota TNI aktif. Setelah saya pulang dan bermusyawarah dengan pimpinan media saya (AntarWaktu.com), juga rekan-rekan LSM-GMAS, Ormas Pemuda Pancasila Kabupaten Lamongan. Akhirnya sekira pukul 21.00 saya melaporkan kejadian yang telah menimpa saya,” ungkap Sutrisno via WhatsApp. Senin, (18/12/2023).
Berdasarkan laporan polisi nomor :LP/B/376/XII/2023/SPKT/POLRES LAMONGAN/POLDA JAWA TIMUR, tris melaporkan sejumlah orang yang mengeroyoknya di Dusun Peterongan, Desa Kedungpring, tertanggal 17 Desember 2023.
Sementara itu, Joko Vitono selaku Kepala Desa Kedungpring, saat diklarifikasi di tempat ia bekerja, sedang tidak ada di tempat, dan saat diklarifikasi via WhatsApp juga enggan menjawab. Apakah Kepala Desa Kedungpring, Joko Vitono Terlibat?
Hingga berita ini ditayangkan, masih menunggu kelanjutan pelaporan perkara yang dialaminya serta monitoring seluruh wartawan juga lembaga di Kabupaten Lamongan. Diharapkan mendapat keadilan serta efek jera bagi oknum-oknum yang membekingi kegiatan yang melanggar hukum dan tak ada lagi kekerasan terhadap wartawan. (imam)
Editor : Redaksi