SAMPANG, (suara-pulik.com) -- Beberapa bulan terakhir ini, Indonesia mengalami cuaca ekstrim. Tak terkecuali terjadi di wilayah Madura khususnya Kabupaten Sampang. Guna meningkatkan kewaspadaan di saat cuaca ekstrim, Pemerintah Desa Banyuates mengadakan sosialisasi dalam menangani bencana.
Hal tersebut menjadi tanggung jawab seluruh sektor umum dalam pemerintahan dan masyarakat sebagai upaya kewaspadaan. Kegiatan tersebut digelar di Balai Desa Banyuates, kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Senin, (23/12/2024).
Hadir dalam acara tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Hozin, Zahri S.pd Sekcam Banyuates, tokoh masyarakat dan tokoh nelayan, sekecamatan banyuates hanya Desa Banyuates satu-satunya mengadakan sosialisasi tanggap bencana dalam kewaspadaan cuaca ekstrim.
Pj Desa Banyuates sapaan akrab ibu ita, dalam sambutannya menyampaikan, dengan adanya sosialisasi ini, pihaknya berharap Desa Banyuates bisa mandiri dan tanggap dalam menghadapi bencana tersebut.
"Kami berharap bahwa Desa Banyuates secara mandiri bisa membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana), tujuan nya agar masyarakat kita bisa beradaptasi serta mempunyai kemampuan dan bisa memulihkan dari dampak bencana, sebab bencana adalah urusan kita bersama," ungkapnya.
Hozin selaku Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menyampaikan, bahwa perlunya Desa Tangguh Bencana (Destana) dan rangkaian peristiwa bencana alam yang mengganggu kehidupan masyarakat yang di sebabkan faktor alam dan non alam maupun manusia.
"Yang merusak lingkungan yang berdampak psikologis pada masyarakat setempat, jadi kewaspadaan dalam menyikapi cuaca ekstrim harus lebih di tingkatkan," kata Hozin
Menurut UU NO 24 Tahun 2007 Bencana di bagi menjadi 3 yaitu.
1. Bencana Alam, gempa bumi, tsunami, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor,
2. Bencana non alam, gagal teknologi, gagal moderenisasi dan wabab penyakit,
3. Bencana sosial, konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, teror dll,
Lebih lanjut Ia menyampaikan, bahwa Destana (Desa Tangguh Bencana) bertujuan sebelum bencana alam melanda maupun sesudah bencana, langkah kita harus mitigasi bertujuan untuk mengurangi resiko yang berdampak dari bencana.
"Agar langkah untuk mengurangi resiko bencana dan bisa memulihkan bencana, sebab secara sosial kita punya kewajiban bersama," pungkasnya. (lex)
Editor : suarapublik