GRESIK, (suara-publik.com) - Setelah beberapa bulan Kali Lamong tidak ada banjir, namun, kini pada musim penghujan kembali lagi terjadi banjir di wilayah Gresik Selatan. Sehingga banyak pemukiman dan ratusan hektar sawah dari warga yang terendam dan gagal panen.
Dari pantauan media ini menyebutkan, sedikitnya banjir melanda di lima (5) Kecamatan yakni, Balong Panggang, Benjeng, Cerme, Menganti dan Kedamean.
Salah satu warga yang terdampak banjir sebut saja Sukri hanya bisa meratapi nasibnya. Sebab, Sukri adalah salah satu petani dari sekian banyak orang yang dirugikan akibat banjir tersebut.
Sukri mengungkapkan, disaat musim panen tiba, semua hasil gabah yang akan diangkut ke gudang ludes diterjang banjir.
"Kini tanaman padi yang baru di panen dan masih di persawahan sudah kena banjir," ujarnya sambil meneteskan air mata, Senin, (25/02/2025).
Tak hanya Sukri, seperti yang dialami Kaur Kesra Muzamil dan warga Delik Sumber, banyak mengalami kerugiaan. Pasalnya padi yang baru di panen sudah di landa banjir dan terbawa arus.
"MasyaAllah, padi yang baru kita panen tiba-tiba turun hujan deras dan ya sampean lihat sekarang sawah-sawah banjir. Semua hasil panen terbawa arus banjir mas," tuturnya dengan penuh kesedihan.
Tak hanya menghancurkan hasil panen petani, namun, banjir juga menggenangi akses jalan seperti di Desa Delik Sumber. "Sulit untuk keluar rumah karena arus air yang meluber ke akses jalan kini semakin deras dan banyak jalan yang rusak sehingga takut terperosok," ujar salah satu warga sekitar Desa Delik Sumber.
Sumber berharap kepada Pemerintah Kabupaten Gresik, agar jalan yang sering mengalami kerusakan diakibatkan banjir, lebih baik jalan di rabat cor agar awet dan tahan lama.
"Kami berharp warga kepada Pemkab Gresik setidaknya kalau jalan sering banjir harus di rabat beton, jadi kalau banjir tidak berlobang-lobang dan akses jalan bisa lancar meskipun banjir," tutur wargas sekitar.
Menurut Mariono, warga Delik Sumber, dirinya terperangkap di rumah karena banjir. Pasalnya, di kediamannya air sudah masuk ke dalam rumah sehingga dirinya tidak dapat beraktifitas.
"Ya gini ini mas, saya harus di rumah saja dan tidak bisa keluar rumah karena jalan yang di lalui penuh dengan air penuh lobang akibat dampak banjir.
Menurut Kaur Kesra, Muzamil, bahwa banjir yang terjadi di Desa Delik Sumber di perkirakan ketinggian mencapai antara 40 cm sampai 80 cm. Hal ini disebabkan dari luapan Kali Lamong yang meluber, sehingga menggenangi pemukiman warga yang ada di Desa Delik Sumber.
Namun, tuturnya, banjir akibat luapan Kali Lamong tersebut tak hanya menimpa di Desa Delik Sumber melainkan terjadi di desa-desa yang masuk dalam wilayah Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik.
"Juga ada beberapa desa di wilayah kecamatan benjeng yang terendam banjir, seperti di Desa Sedapur Klagen, Desa Lundo, Desa Bulang Kulon, Desa Bengkelo, desa Kedung Rukem, Desa Munggugianti, Desa Benjeng, Desa dermo, Desa Kelampok, Desa Kedung Sekar. Desa Karangan Kidul, Desa Kalipadang dan banyak lagi di desa wilayah kecamatan benjeng," kata Muzamil.
Masih menurut Mazamil, banjir musiman, tahunan memang sering terjadi di wilayah Gresik Selatan, padahal Pemerintah Kabupaten Gresik sudah berupaya melakukan normalisasi saluran dan pengerukan serta membenahi tanggul dari Kali Lamong yang jebol, namun curah hujan semakin deras dan tidak bisa menampung debit air semakin tinggi sehingga meluap ke seluruh pemukiman warga.
"Warga berharap kepada Pemerintah Kabupaten Gresik bisa menaggulangi bencana banjir yang ada di daerah Gresik Selatan," pintanya. (Mar/74ck)
Editor : suarapublik