suara-publik.com skyscraper
suara-publik.com skyscraper

CV. DUS Kerjakan Proyek Jalan Rp 4 M, Diduga Gunakan Matrial U-Ditch Berkualitas Rendah

Foto : Nampak terlihat matrial U-Ditch terlihat bekas dan kualitas rendah
Foto : Nampak terlihat matrial U-Ditch terlihat bekas dan kualitas rendah
suara-publik.com leaderboard

SAMPANG, (suara-publik.com) – Proyek rekontruksi jalan paket I di Jalan Imam Bonjol Baru, Kabupaten Sampang senilai Rp 4 miliar menuai sorotan tajam dari masyarakat. Pasalnya, proyek dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Sampang yang dikerjakan CV Dua Utama Sejahtera (DUS) tersebut diduga kuat menggunakan material u-ditch berkualitas rendah alias tidak sesuai spesifikasi.

Hanafi, aktivis dari Ormas ProJo Sampang yang tergabung dalam Jaringan Anti Rasuah Jawa Timur, menyebut u-ditch yang digunakan terlihat tidak layak untuk proyek berskala miliaran rupiah.

“U-ditchnya sudah lapuk jelek banget. Masa proyek sebesar itu pakai material abal-abal alias berlumut. Kami menduga keras material itu tidak sesuai spesifikasi teknis,” tegas Hanafi, Senin (02/06/2025).

Ia menambahkan, pihaknya akan terus memantau proses pengerjaan proyek dan berencana melaporkannya ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Timur bila ditemukan indikasi kerugian negara.

“Kami tidak tinggal diam. Setelah pekerjaan selesai, akan kami audit secara independen. Jika terbukti ada kerugian negara, kami akan dorong BPK untuk turun tangan setelah itu kami akan melaporkan kegiatan tersebut ke Tipidkor Polda Jatim," tambahnya.

Sementara itu, Direktur CV Dua Utama Sejahtera, Yahya, membantah tudingan tersebut. Ia menegaskan bahwa pihaknya melaksanakan pekerjaan sesuai spesifikasi yang ditetapkan.

“Bukan u-ditch bekas. Memang ada pemasangan kembali. Untuk urusan teknis, silakan tanya ke pelaksana atau konsultan pengawas di lapangan,” kata Yahya.

Di sisi lain, Siti Muatifah selaku Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Dinas PUPR Sampang belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.

“Waalaikumsalam, mohon maaf, saya masih di rumah sakit. Mungkin nanti bisa bertemu di kantor,” tulisnya dalam pesan singkat.

Proyek ini menjadi perhatian publik, terutama di tengah meningkatnya sorotan terhadap transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran daerah. Aktivis menuntut keterbukaan dan pengawasan lebih ketat agar praktik penyimpangan dapat dicegah sejak dini," tandasnya. (Lex)

Editor : suarapublik

DKP Harkitnas