Laporan : Mahfud Susyanto
BONDOWOSO, suara-publik.com -Menanggapi pernyataan Kepala Dinas Pariwisata dan Olah raga di salah satu media membuat Ketua Fraksi PDI Perjuangan Bondowoso, Sinung Sudrajat angkat bicara.
Saat di temui di rumahnya, mengatakan, seharusnya sebagai pejabat publik tidak harus marah-marah untuk menanggapi sebuah persoalan, sehingga tidak terkesan lempar tanggung jawab. "Ngapain harus murka, segala persoalan harus dihadapi dengan kepala dingin, sehingga melahirkan keputusan yang baik, bukan dengan emosional, sangat mustahil Banyuwangi akan menyerobot tapal batas sampai sebegitu jauh, faktanya memang Banyuwangi jauh lebih siap dengan promosi dan pelayanan di bidang tourism,"katanya.
Perihal ‘Kawu-Banyuwangi’ yang diunggah oleh netizen, kata Sinung, mungkin belum memahami benar batas-batas wilayah, hal itu mudah, dan tinggal duduk bersama dengan aparat terkait di Banyuwangi. "Ini momen yang pas untuk melakukan kerjasama dengan Banyuwangi, jangan justru malah mengajak bersaing, kita belum siap untuk itu apalagi memusuhi, Banyuwangi dan Bondowoso adalah NKRI,"tegasnya.
Politisi PDIP ini menghimbau pihak-pihak terkait agar jangan menciptakan benih konflik horisontal. Hendaknya juga merawat persatuan dan kesatuan dalam Bingkai NKRI dan Pancasila, karena hal itu tidak mudah. Apalagi di tahun 2019 nanti, target Pembangunan Pemerintahan Presiden Jokowi, yakni ruas Jalan Tol Surabaya-Banyuwangi sudah berjalan.
"Opsi pilihan wisata di bagian Timur Propinsi Jatim itu pasti Banyuwangi, dan itu peluang bagi kita, apalagi jika bisa bekerjasama dengan Banyuwangi,"ujarnya.
Sinung mengaku, sudah pernah duduk dan bicara bareng dengan Pak Anas secara non formil, beliau sangat antusias ketika Bondowoso berkenan bekerjasama dalam bidang Pariwisata, tinggal bagaimana Pemerintah Kabupaten Bondowoso meyiapkan regulasinya.
"Oleh karenanya, limpahan wisatawan dari Banyuwangi ke Bondowoso akan sangat besar dan itu berdampak langsung dengan peningkatan PAD kita." Tegasnya.
Editor : Redaksi