Laporan : Mahfud Susyanto
BONDOWOSO, suara-publik.com - Pembangunan secara menyeluruh didesa Kejayan kecamatan Pujer kabupaten Bondowoso tampaknya belum ada perubahan yang signifikan.
Baik pembangunan sumber daya manusia, ekonomi dan pembangunan sarana dan prasarana lainnya. Hal itu diungkapkan salah satu warga desa Kejayan, Bambang Supriyanto, jika kondisi pembangunan yang diharapkan oleh masyarakat masih berjalan ditempat.
Sehingga apa yang diharapkan oleh masyarakat tak sesuai dengan harapan. Bambang mencontohkan jalan perbatasan antara desa Kejayan dan desa Kasemek, yang menghubungkan dua wilayah kecamatan Pujer dengan Tenggarang mengalami rusak parah, bahkan hanya bisa dilalui roda dua, sedangkan untuk roda empat tidak bisa.
"Apalagi pada musim hujan, praktis jalan ini tidak bisa dilalui, karena genangan air mencapai setinggi lutut,"katanya.
Menurutnya, semenjak pergantian kepala desa 3 tahun yang lalu, jalan ini tidak pernah dijamah perawatan. Sehingga Saluran irigasi secounder di samping kanan dan kirinya dipenuhi tumbuhan tumbuhan, yang seharusnya dibersihkan, akibatnya banyak yang tertutup, dan hampir rata dengan jalannya. "Saya sebagai pengguna jalan dan masyarakat desa Kejayan, sangat nenyayangkan ketidak perdulian pihak pemerintahan desa, yang seharusnya ikut bertanggung jawab untuk merawat, agar jalan desa tidak cepat rusak,termasuk saluran irigasinya,"ungkapnya.
Sementara itu jalan di desa sebelah sudah dua kali dilakukan perbaikan peningkatan, sehingga terlihat rapi dan bagus, sedangkan jalan yang menuju desa Kejayan hingga saat ini tampak rusak parah dan terkesan dibiarkan tanpa ada perhatian.
"Sedangkan jalan ini adalah akses menuju kota Bondowoso, dan selama ini pihak pemerintah desa lebih cenderung kepada pembangunan jalan yang bersifat profit,"tegasnya. Namun, ia berharap pemerintah kabupaten Bondowoso untuk turun tangan menghandle pembangunan jalan alternatif itu, sehingga masyarakat tidak memutar apabila mau ke kota.
Padahal, sambung Bambang, pemerintahan desa bisa mengalokasikan anggaran dana desa (DD) untuk membangun jalan sepanjang kurang lebih 200 Meter itu. "Meski sudah ada DD, kita tidak bisa berharap banyak kepada pemerintahan desa. Kita hanya bisa berharap kepada pemerintah daerah, agar jalan desa kami sama bagus seperti jalan desa sebelah,"imbuhnya.
Editor : Redaksi