suara-publik.com skyscraper
suara-publik.com skyscraper

Pasar Kemisan Desa Kejayan Pujer, Mati Suri

avatar suara-publik.com
Foto: Kondisi Pasar Desa Kejayan Pujer Bondowoso yang Mati Suri.
Foto: Kondisi Pasar Desa Kejayan Pujer Bondowoso yang Mati Suri.
suara-publik.com leaderboard

Laporan : Mahfud Susyanto

BONDOWOSO, suara-publik.com - Pasar baru di Desa Kejayan kecamatan Pujer kabupaten Bondowoso sepi penjual dan pembeli. Keberadaan pasar yang masih tergolong baru ini tampak tidak aktifitas, baik penjual maupun pembeli, dan tidak seperti pasar-pasar yang lain.

Pantuan suara-publik dialokasi pasar, setidaknya ada 38 kios yang disediakan hanya 4 kios yang berjualan. Sedangkan yang hamparan terbuka, ada puluhan tempat yang masih kosong dan yang ditempati hanya 15 saja.

Salah satu pemilik kios dipasar Kemisan, mengatakan kebanyakan yang punya kios yang diluar itu bukan warga desa Kejayan, tapi orang luar, dan mereka yang punya kios cenderung dijadikan sebagai investasi, seperti kios milik oknum kepala desa (Kades), yang hingga saat ini tidak kunjung dibuka.

Diduga para pemilik kios tidak berani buka, karena takut kedoknya terbongkar. "Seandainya pemerintah memang berniat untuk memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat, tentunya tidak akan seperti ini, dibiarkan kosong melompong tidak ada aktifitas sama sekali, dan kios tidak ada yang tahu pemiliknya siapa,"kata orang yang mengaku bernama pak Vita ini.

Dia juga mengungkapkan, masyarakat yang berminat untuk berdagang di hamparan dalam harus mendaftar kepada ketua paguyupan, dengan membayar 1 juta sampai 3 juta. Bahkan ada yang sudah bayar kepada ketua paguyuban berinisial SN, namun sampai saat ini belum juga dapat kios, dan didapat informasi ditinggal lari oleh SN.

"Menurut saya seharusnya sebelum pasar itu dibuka, pemerintah mengumpulkan masyarakat dulu, untuk mendata para pedagang yang berminat berjualan, sehingga tidak kacau seperti ini,"keluhnya.

Untuk itu, kata dia, Dinas yang terkait diminta agar pembagian kios-kios pasar tersebut untuk di tinjau ulang, dan mengumpulkan masyarakat agar tahu siapa pemilik kios-kios tersebut. "Atau jangan-jangan kios-kios itu sudah dimiliki orang-orang dekat dinas. Tapi tidak menutup kemungkinan hal itu bisa terjadi,"imbuhnya.

Editor : Redaksi

suara-publik.com skyscraper