Laporan: Iwan Dayat.
Pasuruan suara-publik.com - Elpigi 3 kilogram di kota Pasuruan kosong dan langka di hari raya Idul Adha 1439 Hijriyah, Rabu 22 Agustus 2018. Masyarakat dibuat pusing khususnya ibu rumah tangga karena hilanngnya melon 3 kilo yang berisi gas sulit didapat.
" Gimana ini sudah keliling toko kosong ke pangkalan di jalan Irian jaya gak dikasih padahal barang ada, " Keluh Dewi warga RT 1 RW 5 kelurahan Gentong kota Pasuruan. suara publik yang mencoba mencari kebenaran atas keluhan Dewi di pangkalan maupun agen di jalan Irian jaya kota Pasuruan, mencoba membeli dengan membawa empat tabung.
" Gak bisa mas, " Jawab karyawan mobil pembawa elpigi 3 kilo gram yang sedang mengoper muatanya diatas motor roda tiga.
Stok tambahan fakultatif sebanyak 100 % selama tanggal 21,22 dan 23 Agustus 2018 yang sempat diberitakan suara publik atas permintaan pengurus Hiswana Migas hanya isapan jempol belaka. Dan nara sumber terbukti memberikan berita bohong.
Sampai sejauh kini meskipun masyarakat resah stok elpigi 3 kilogram langka di kota Pasuruan, Disperindag kota Pasuruan juga bungkam dan tidak ada reaksi maupun operasi pasar.
Pangkalan nakal juga mempermainkan stok yang dijanjikan pada pelanggan dan tanpa konfirmasi mengurangi jatah yang mereka janjikan sendiri.
Dengan langkanya elpigi 3 kilogram dan permainan harganya, aparat belum juga mengendus dan berani mengambil langkah tegas terkait hal ini.
Elpigi 3 kilogram menurut Gubenur Soekarwo harga eceran tertinggi di masyarakat yakni sebesar 16.000 rupiah namun dalam perakteknya harga itu hanya berlaku di pangkalan dan masyarakat harus membeli elpigi 3 kilogram jauh lebih tinggi dari harga yang ditetapkan pak de Karwo melalui pergubnya pada 2017 yang lalu.
" Sulit sekali mencari gas, Padahal kalaupun ada dan harganya mahal kami terpaksa harus beli jauh ke pangkalan luar kecamatan dengan harga 20.000 rupiah per gabung, Keluh Antok penjual kopi di jalan Karya Bhakti kota Pasuruan, (dyt).
Editor : Redaksi