Laporan : Mahfud Susyanto
BONDOWOSO. suara-publik.com - Bupati Bondowoso, Jawa Timur, Drs. Amin Said Husni, meresmikan desa Budaya, yakni Desa Prajekan Lor, Kecamatan Prajekan, Sabtu (25/8/2018), malam hari.
Bupati Amin, yang didampingi kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bondowoso, Dra. Hj. Endang Hardiyanti, MM., Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disparpora) Bondowoso, Hary Patriono, Camat Prajekan, Abdurrahman, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta sejumlah Pemdes setempat, ikut tabuh Lesung (Ronjhengan’).
Peresmian Desa Budaya tersebut, diwarnai dengan berbagai kegiatan di antaranya, pentas opera dengan bertajuk ‘Jimat’ dan penggelaran tabuh lesung (Ronjhengan).Uniknya Bupati Amin menandatangani prasasti dengan menggunakan cap tangan lima jarinya yang disaksikan masyarakat Prajekan Lor.
Dalam sambutannya Bupati Amin, menyampaikan, bahwa kegiatan ini suatu karunia yang sangat kita syukuri karena Prajekan Lor mempunyai budaya yang masih bisa dilestarikan. Menurutnya, banyak kisah-kisah sejarah yang ada di Prajekan Lor, seperti Ronjhengan( kayu panjang menyerupai perahu ) yang dihidupkan lagi. “Karena budaya ini, adalah bagian dari utuhnya NKRI," ucapnya.
Sementara Kepala Desa Prajekan Lor, Fandi Sopyan Hidayat, mengatakan, bahwa budaya yang ada di Desa Prajekan Lor, sebagai lambang persatuan dan kesatuan untuk melestarikan budaya yang ada. “Sebagai pemerhati budaya, kami bersama pemerintahan desa, bakal melestarikan budaya yang ada di Prajekan Lor, di antaranya situs-situs sejarah yang masih ada,” ungkap Fendi.
Ia juga menyebutkan, bahwa Balai Pendopo eks Kewedanan Prajekan, adalah peninggalan tempat gerabah, karena patung di tempat tersebut ditemukan seperti makam Temenggung Unem, dan makam Pahlawan Santawi. “Saat ini nama tersebut dijadikan nama jalan,” terangnya.
Editor : Redaksi