Laporan: Agus/Kom.
Kediri, Suara Publik - Bulan suro khususnya Tarokan Kediri dan pada Bulan suro 1440H ini merupakan bulan yang sangat disakralkan oleh Warga Dusun Bukaan, Desa Tarokan, Kecamatan Tarokan untuk menggelar prosesi Selamatan Berkah Bumi, Bersih Desa. Dalam tersebut, setiap warga dengan sukarela membawa lengkong lengkap dengan berbagai macam menu sajian, bahkan juga ada tumpeng dengan ingkungnya dibawa ke rumah Kepala Desa Tarokan, Supadi, SE pada hari Kamis, malam Jumat Wage, (05/09).
Bersih Desa atau sering juga disebut tradisi pawai sedekah bumi memang rutin tiap tahun diadakan untuk mensyukuri atas yang telah diberikan rejeki oleh Allah YME, ritual selamatan ini dalam rangka bersih desa, biasa dilakukan oleh warga masyarakat di bulan Muharam atau Syuro.
Dalam acara bersih desa atau sedekah bumi Warga Dusun Bukaan, Desa Tarokan, KecamatanTarokan dimulai dengan pembacaan doa oleh sesepuh desa, Ali Maksum “Selamatan Berkah Bumi, dalam rangka Bersih Desa ini, semoga membawa berkah, keselamatan, agar kami bisa gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo, lir ing sambikolo, Semoga rezekinya warga dusun dan Bapak Kepala Desa sekeluarga melimpah ruah, situasi, kondisi dan keadaan masyarakat yang tertata, tentram, damai sejahtera, serta dijauhkan dari segala bentuk marabahaya” tutur Ali Maksum.
Kepala desa Tarokan Supadi SE, yang di dampingi kapolsek Tarokan AKP Sukarman dalam sambutannya menyampaikan, “Kami menggelar Kirab sedekah hasil bumi dan hiburan rakyat wayang kulit ini dalam rangka serangkaian kegiatan dari bersih desa, peringatan Muharam 1439H, dan dalam rangka wujud kami bersyukur pada Yang Maha Kuasa, Tuhan, YME dan Alloh SWT yang telah melimpahkan rezeki dan rahmat serta karunia Nya.
Karena ternyata beda, disaat kami telah menggelar ini semua dengan ikhlas dan rasa syukur, ternyata rezeki dan potensi kami baik, warga desa maupun kami hasilnya lebih baik, lebih melimpah sehingga kami semua dapat melakukan pembangunan dengan baik dan lancar, ini semua untuk memajukan dan mensejahterakan warga desa dan kami semua, ” demikian pungkasnya.
Kirab ini dimulai dari halaman balai desa Tarokan, tidak kurang dari 12 kendaraan dihiasi dengan gunungan hasil bumi baik itu hasil buah maupun hasil sayur mayu, seperti, buah mangga khas Tarokan, yaitu mangga podang, jagung, jeruk, salak, tomat, buncis, wortel, nanas, kacangpanjang, terong, lombok, dll.
Kirab sedekah hasil bumi ini dibawa keliling dusun, seluruh dusundi Tarokan, setidaknya ada 10 dusun yang dilalui. Mulai pagi diatas jam 08.00 s.d diatas jam12.00 siang, dengan dikawal ketat oleh warga masyarakat dan Kendaraan dari Polsek Tarokan. Warga tampak sangat antusias dan bersemangat mengikuti prosesi ini.
Ketika arak-arakan kendaraan kirab hasil sedekah bumi ini tiba kembali di depan halaman balai desa, nampak Kepala Desa Tarokan, Supadi, SE sekalian diatas salah satu kendaraan yang dihiasi gunungan hasil bumi dengan berdandan pakaian kebesaran kerajaan, nampak serasi bagai pasangan seorang raja dengan ratunya.
Namun tak dapat dielakan, seluruh warga desa, baik dari anak anak, remaja dan dewasa semua berebut gunungan hasil bumi. Rupanya hal inilah yang justru membuat Supadi senang, nampak gembira dan bangga (tersenyum puas) melihat warganya dengan senang hati berebut gunungan hasil bumi. Disore harinya, ketika akan dimulainya pertunjukan wayang kulit, dimana panggung tepat berada disamping depan balai desa, Supadi juga berharap, agar ditahun tahun yang akan datang dapat menyelenggarakan acara semacam ini lebih baik dan lebih meriah lagi.(gus)
Editor : Redaksi