Herlina Melaporkan.
Blitar(suara-publik.com) - Perpaduan semangat nasionalisme dan kearifan lokal, paguyupan pedagang pasar Kesamben Kabupaten Blitar telah menggelar kirab budaya untuk memperingati Tahun baru Islam (1 suro) pada hari sabtu tanggal 29 september 2018 di timur pasar Kesamben.
Adanya Kirab Budaya ini, membuat masyarakat memadati sepanjang jalan yang di lalui kirab budaya, kreatifitas menjadi warna menarik dalam pawai budaya, masyarakat sangat antusias menyaksikan adu kreatifitas dan gagasan unik. Pawai yang di tampilkan seperti , inovasi sampai kreatifitas pedagang pasar dan masyarakat.
Ini juga menunjukkan eksistensi paguyupan pedagang yang telah membangun komunikasi dengan pemerintah Kabupaten Blitar melalui Disperindag. Kirab budaya merupakan agenda tahunan yang ke 4 ini merupakan simbol guyup rukun dan kebersamaan pedagang pasar.
100%
Kirab budaya dikemas melalui rangkaian kegiatan Kataman, Istigosah dan kenduri masal. Untuk memperlancar jalannya kirab budaya tak luput dari pengawalan Kepolisian, Dinas perhubungan dan Forkom yang di ketuai Sugianto yang berjumlah 20 personil.
Kepala pasar kesamben kab Blitar Sunarko saat di konfirmasi menjelaskan, " kirab budaya ini telah di uri uri oleh paguyupan pedagang dan masyarakat dan di laksanakan pada tahun baru islam atau 1 suro. Paguyupan pedagang pasar guyup rukun bersama masyarakat untuk berpartisipasi atas terlaksananya kegiatan ini dengan lancar dan sukses.
Untuk menghadapi arus globalisasi kita pasar tradisional berpacu berbagai macam dari fasilitas sana dan prasarana. Dari keamanan dan kenyamanan selalu diperhatikan, agar tidak di tinggalkan oleh pengunjung atau pembeli pasar tradisional.
Kita harus berbenah diri. Disperindag selalu mengadakan perbaikan dengan harapan nanti kita tidak tertinggal oleh arus Globalisasi. Dan dengan adanya kirab budaya yg di adakan setiap tahun bisa mendongkrak ekonomi pedagang lebih meningkat", jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pasar Disperindag Wita Triwardani mengatakan, " kita menyambut baik dengan adanya kirab budaya yang dilaksanakan oleh paguyupan pasar Kesamben ini telah menunjukkan keakraban dan kebersamaan pedagang pasar sehingga bisa meningkatkan ekonomi, dan kalau ada permasalahan bisa dipecahkan bersama. Ini masuk Globalisasi kita harus bersaing dengan pasar modern atau semi modern. Harapan saya pedagang lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas barang yang didagangkan. Kita harus menjaga kebersihan dari pada pasar sehingga pengunjung merasa aman dan nyaman di dalam pasar.
Masih Wita, meningkatkan kapasitas dan kualitas yang kita jual. Dan bersaing yang sehat, dengan kekompakan intrasosial ini pedagang lebih saling mempererat kedalam untuk menjaga kebersihan, kerukunan dan memperbaiki pasar ini lebih baik, "tutupnya
Editor : Redaksi