suara-publik.com skyscraper
suara-publik.com skyscraper

3 Masalah Besar di Jatim, Menunggu Khofifah Berkiprah.

avatar suara-publik.com
Foto: Djuwono Hadi Susanto Bersama Khofifah Indarpariwansa pada sebuah acara.
Foto: Djuwono Hadi Susanto Bersama Khofifah Indarpariwansa pada sebuah acara.
suara-publik.com leaderboard

Laporan : Redaksi

SURABAYA, (Suara Publik.Com) - Gubernur Jawa Timur terpilih tahun 2019 – 2024, Khofifah Indar Parawansa memberikan Kuliah Umum di Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Kamis (1/11/2018). Khofifah mengatakan, untuk menciptakan SDM yang baik perlu ditingkatkan kualitas lulusan dari sekolah-sekolah yang ada di Jawa Timur.

Selain itu, kurikulum yang baik dan program-program terobosan perlu ada untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut. "Jika terpenuhi, permasalahan-permasalahan di Provinsi Jawa Timur dapat diatasi," ujar Khofifah dalam acara yang juga dihadiri Wakil Rektor IV ITS Prof Dr Ketut Buda Artana ST MSc dan Wakil Dekan Fakultas Vokasi ITS Dr Ir Lily Pudjiastuti MT.

Menurut Khofifah, tiga permasalahan besar di Jawa Timur adalah pengentasan kemiskinan, pembangunan infrastruktur, serta pengangguran. Tiga permasalahan ini merupakan inti permasalahan yang memengaruhi timbulnya masalah lainnya. "Bukan bermaksud merendahkan, anehnya untuk masalah kemiskinan sendiri, kota yang memiliki masyarakat miskin nomor sepuluh adalah Lamongan," ungkap mantan Menteri Sosial ini.

Untuk masalah pengangguran di Jawa Timur, Khofifah mengemukakan bahwa tingkat pengangguran terbanyak adalah anak lulusan SMK. Ini berbanding terbalik dengan tujuan SMK dibangun, yakni agar siswanya memiliki kompetensi untuk diturunkan di dunia kerja. "Oleh sebab itu, untuk menanganinya, saya sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan agar memperbolehkan siswa SMK magang di sana," tukas Khofifah.

Untuk mendukung hal ini, Khofifah menginginkan kurikulum SMK dijadikan empat semester awal untuk pembelajaran, kemudian satu semester untuk magang, dan satu semester lagi untuk fokus ujian nasional. "Dengan ini, lulusan SMK akan mempunyai pengalaman, namun perlu adanya sertifikasi agar mampu bersaing di dunia kerja," tandas perempuan asal Surabaya ini.

Dalam pembangunan infrastuktur, Khofifah sendiri mengatakan pentingnya pembangunan jalan, perbaikan sistem pengiriman barang baik melalui udara maupun laut. Khofifah mengatakan bahwa Jawa Timur memiliki pulau kecil yang banyak. "Pentingnya menorehkan alur transportasi barang ini agar harga barang tidak menjadi mahal," tutur alumnus FISIP Unair ini.

*Sementara itu, salah satu alumnus ITS, Djuwono Hadi Susanto, mengaku sangat senang ketika bisa bertemu dengan orang nomor 1 Jawa Timur itu. Pasalnya, ia punya kesempatan untuk memperkenalkan karya bukunya yang ia teliti bersama temannya setelah pensiun dari PNS.*

*“Ini kesempatan emas bagi saya, karena saya dapat memperkenalkan buku hasil penelitian pak Anas Rasjidi, Sekjen IKA ITS periode 2015-2019 dengan saya, yang berjudul Derap kampus Perjuangan,”kata mantan Kepala Bappeda kabupaten Bondowoso ini.*

Djuwono berharap, buku yang ia tulis dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat kampus ITS. Apalagi ITS banyak melahirkan tokoh-tokoh nasional, sehingga akan lahir kembali tokoh-tokoh baru untuk kemajuan Indonesia tercinta. (*)

Editor : Redaksi

suara-publik.com skyscraper