suara-publik.com skyscraper
suara-publik.com skyscraper

Kades Gubrih Kebut Pembangunan Jalan Tembus, Menuju Jalan Wisata Alam Puncak Rajawali.

avatar suara-publik.com
Foto: Puncak Rajawali nan Indah
Foto: Puncak Rajawali nan Indah
suara-publik.com leaderboard

Laporan : Tikno Hariyanto

BONDOWOSO, (Suara publik) Pelaksanaan program Dana Desa (DD) didesa Gubrih Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso, kini mulai melirik wisata alam yang berada diwilayahnya. Bahkan, jika berbicara tentang ke elokan, pemandangan alam, tidak terlalu berlebihan pula.

Namun, jika kegiatan itu dikembangkan dan disulap menjadi tempat wisata yang professional, diperkirakan akan menelan biaya ratusan juta rupiah. Kendati demikian, potensi wisata yang dimiliki oleh desa Gubrih ini akan membangkitkan kembali slogan berseri (bersih sehat rapi dan indah) yang nyaris sudah tidak terdengar lagi gaungnya. 

Bagaimana tidak, sejak kegiatan pembangunan wisata yang didanai dari Dana Desa (DD) yang sumber dananya dari APBN tahun 2018 itu, telah merubah wajah pemandangan alam dengan nuansa ke elokan, kebersihan, kesehatan dan kerapian yang tersebar disudut desa tersebut jauh berbeda dengan kondisi sebelum dibangun. 

Kepala Desa Gubrih Asep mengemukakan, untuk membangunan wisata alam, pihaknya telah membuka jalan tembus sepanjang 3000 meter dan lebar 3 meter menuju dusun Biser. “Tidaklah mudah apa yang yang kami lalakukan, saya sebagai kepala desa, awalnya yang kita bangun ini adalah jalan setapak melewati jalan berbukit bukit,”kata Asep.

Maksud dan tujuan pembuatan jalan itu, menurut Asep, agar pekerjaan pelebaran jalan tembus yang menuju dusun Biser yang penduduknya kurang lebih 500 jiwa dan 160 kepala keluarga (KK) agar sama-sama menikmati pembangunan. Di dusun biser itu, sentra ekonominya adalah pertanian dan kebun kopi serta produk unggulannya dusun Biser adalah madu lebah. 

Sehingga kalau jalannya sudah bagus, dan banyak pengunjung yang datang, maka madu tersebut akan laku keras dipasaran. “Saat ini, pemasaran madu warga dusun Biser, hingga keluar pulau yaitu Bali dan Madura,”ujarnya.

Untuk anggaran Dana Desa (DD) tahun 2019 menurut Asep, sesuai Musrenbangdes tahun 2018, di alokasikan melanjutkan pelebaran jalan yang tinggal ratusan meter menuju puncak Rajawali, orang Biser menyebutnya (Tongghuh) Puncak Rajawali itu merupakan tempat wisata, dan ketika berada dipuncak Rajawali akan terlihat pesona alam, yang terlihat jelas.

Diatas puncak itu pula akan terlihat pemandangan dari kabupaten lain seperti indahnya hamparan laut dikabupaten Situbondo dan Probolinggo. Sebagai kepala desa, tentu saya tidak ada waktu untuk diam, karena saya harus mencari inspirasi bagaimana Desa saya semakin maju, dan potensi wisata alam akan semakin dikenal oleh masyarakat luas, baik dari Bondowoso maupun dari luar kota,”imbuhnya.”

Terkait pelaksanaan pelebaran jalan yang menuju puncak Rajawali, salah satu warga Sunapi alias Pak Risal, yang juga ketua RT 22 dusun Biser, mengaku senang dan gembira, karena tidak harus melalui desa Banyuwulu untuk menuju Balai Desa Gubrih. “Saya merasa pembangun untuk warga dipinggiran telah didahulukan oleh kepala Desa, sehingga saat ini masyarakat merasa tidak dianak tirikan lagi, karena jalan sudah bagus tidak seperti dulu lagi,” ungkapnya.

Namun, Sunapi sangat berharap kepada warganya peran serta masyarakat, tidak hanya diwujudkan pada saat pelaksanaan pembangun. Namun, juga setelah pembangunan di selesaikan, “Masyarakat juga mau memelihara prasarana yang telah dibangun bersama,"harap Sunapi yang menirukan Kades Asep.

Editor : Redaksi

Puasa Disbudpar